Você está na página 1de 29

Modul 4

Blok Urogenitalia Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar

KELOMPOK I
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

ABD. GAFUR RASI SALLANG ANDI PERDI RUSLI RAHMAT IRSANULLAH NURUL RATNASARI A.AYU RATNASARI A.ERLY DWI OKTAFIANI FATMAWATI FEBBY DAHLIA PUJICIPTA FAUZIAH ADAM SRI UMMI SULAIM

SKENARIO
Seorang laki-laki 21 tahun datang ke puskesmas

dengan keluhan luka pada kepala kemaluannya. Lesi tersebut mulai kira-kira 10 atau 15 hari lalu dengan papul yang kemudian pelan-pelan berubah menjadi borok. Pada pemeriksaan fisik ditemukan : temperatur 37 C , nadi 80/menit, pernafasan 16/menit.

KATA SULIT
PAPUL
Tonjolan lesi pada kulit yang lebih kecil, berbatas tegas dan padat biasanya kurang dari 1 cm.

BOROK

Luka yang sudah memburuk dan bisa melebar, ditandai dengan jaringan yang mati berwarna kehitaman dan berbau karena disertai dengan pembusukan oleh bakteri.

PAPUL

BOROK

KATA KUNCI
Laki-laki 21 tahun
Luka pada kepala kemaluannya Lesi mulai kira-kira 10 atau 15 hari lalu dengan papul

kemudian menjadi borok. Pemeriksaan fisik : - temperatur 37 derajat C. - nadi 80/menit -pernafasan 16/menit

PERTANYAAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Bagaimana Anatomi Dan histologi dari sistem yang terkait? Bagaimana patomekanisme dari tanda-tanda yang ada pada skenario? Jelaskan differential diagnosa? Jelaskan etiopatogenesis dan epidemiologi dari DS? Gejala klinis dari DS? Pemeriksaan penunjang dari DS? Penatalaksanaan dan pencegahan? Bagaimana komplikasi dari DS? Bagaiman prognosis dari DS?

ANATOMI
PENIS Jaringan erectil Terdiri RADIX, CORPUS DAN GLANS PENIS RADIX PENIS : BULBUS PENIS RADIX PENIS CORPUS PENIS Corpus cavernosum penis ( 2 bh ) Corpus spongiosum penis ( 1 bh )

HISTOLOGI
SALURAN KELUAR

GENITALIA PRIA Tubulus seminiferus (bentuk sperma) Tubulus rectus Rete testis Duktus efferentus Duktus epididimis Vas deferens Duktus ejakulatorius Uretra

2. Mekanisme dari gejala yang ada


Mikroorganisme
Kontak langsung/ Mikrolesi pada kelamin Mikroorganisme menginfiltrasi jaringan dan sel Masuk melalui

INFEKSI

Bakteri
Respon imun tubuh

Virus

Menghasilkan Limfosit
Ulkus/ Borok
Pecah Rx proteksi bakteri

Nekrosis Jaringan

Mengeluarkan makrofag Tdk membunuh bakteri


Sel Pecah

Papul

Mkeluarkan sel radang dri bakteri

Cairan intrasel ke luar dan tertampung di ekxtra sel

ETIOLOGI :MALES
(mikroorganisme, Alegi ,Lifestyle, Sex & mechanic trauma)

Lesi
Invasif Mikroorganisme

Perubahan jaringan kulit

PAPUL
Invasif Mikroorganisme terus menerus & Tanpa terapi

BOROK

DIFFERENTIAL DIAGNOSA
GEJALA SIFILIS CHANCROID HERPES SIMPLEX LGV Laki laki Luka pada glands penis Papul dan borok Masa inkubasi bakteri

14-21hari

1-14 hari

3-7hari

1-4 mggu

SIFILIS
Sifilis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

terponema pallidum, sangat kronik dan bersifat sistemik. Pada perjalanannya dapat menyerang hampir semua alat tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai masa laten dan dapat ditularkan dari ibu ke janin.
Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin Edisi Kelima

ETIOPATOGENESIS
T. Pallidum masuk Rx Jaringan dengan membentuk infiltrat Proliferasi pembuluh darah kecil Hipertropi endotelium Obliterasi lumen Erosi ulkus

PEMERIKSAAN PENUNJANG
TES SEROLOGIS

PENCEGAHAN
Tidak berganti-ganti pasangan hubungan seks Menghindari transfusi darah dari donor yang tidak jelas Penggunaan alat medis yang steril Senantiasa menjaga nilai norma

Agama Etika Norma kehidupan di Masyarakat

Perlunya evaluasi,

terapi, dan penyuluhan terhadap pasangan seks pasien dengan infeksi genital pendidikan kesehatan

PENATALAKSANAAN
Antibiotik terbaik untuk semua fase sifilis biasanya adalah

suntikan penisilin: - Untuk sifilis fase primer, suntikan diberikan melalui kedua bokong, masing-masing 1 kali. - Untuk sifilis fase sekunder, biasanya diberikan suntikan tambahan dengan selang waktu 1 minggu. Penisilin juga diberikan kepada penderita sifilis fase laten dan semua bentuk sifilis fase tersier, meskipun mungkin perlu diberikan lebih sering dan lebih lama. Jika penderita alergi terhadap penisilin, bisa diberikan doksisiklin atau tetrasiklin per-oral selama 2-4 minggu.

LANJUTAN
Dosis yang dianjurkan oleh WHO (1982)
Sebelum Th/, harus pem STS Pem STS ini diulang kembali sth Th/ selesai Pem STS pasca Th/ dilakukan secara cermat 1, 3, 6, & 12 bln sp 2 tahun sth Th/ selesai Pem ini dilakukan dg tujuan u menilai hasil Th/ & kemungkinan adanya Th/ tidak adekuat / adanya relaps penyakit.

EPIDEMIOLOGI
Eropa - Abad ke 15 wabah sifilis Sth 1860, perbaikan sosioekonomi morbiditas penyakit me Selama PD II, insidens penyakit me, mencapai puncak pd a1946. Ditemukan penisilin insidens penyaki me

KOMPLIKASI
Neurosfifilis
Sifilis kardiovaskuler

PROGNOSIS
Jika sifilis tidak diobati, maka hampir seperempatnya akan kambuh, 5% akan mendapat S3, 10% mengalami sifilis kardiovaskuler, neurosifilis pada pria 9% dan wanita 5%, 23% akan meninggal.

REFERENSI
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

WIM DE JONG & R. SJAMSUHIDAJAT. BUKU AJAR ILMU BEDAH EDISI 2. JAKARTA: EGC; 2004 GUYTON & HALL. BUKU AJAR FISIOLOGI KEDOKTERAN EDISI 11. JAKARTA: EGC; 2007 PRICE, SA & LORRAINE M. WILSON. PATOFISIOLOGI EDISI 6 VOLUME 2. JAKARTA: EGC; 2005 Buku IPD jilid 1 Buku anatomi & fisiologi (Ethel sloane) Buku Penyakit menular sexual Buku Penyakit sexual Buku Penyakit Kulit kelamin Kuliah pakar Internet

SYUKRAN QABLAHA WA BADAHA

Você também pode gostar