Você está na página 1de 49

TRAUMA pada WAJAH

Harun Adam Dr.SpB.SpBP

Trauma pada wajah dapat mengenai I. II . Jaringan Lunak Jaringan keras / tulang

I. Cidera pada jar. Lunak berupa :


- aberasi - hematom - kontusio - luka robek - luka sayat - avulsi - cidera N.VII - putus duct nasolacrimalis - putus duct. Stensen / sal.ludah

II. Cidera pada tulang wajah :

Fraktur pd : 1. Os Nasal (37%) 2. Os Zygoma (15%) Dasar orbita (11%) 3. Os Mandibula (11%) 4. Os Maxilla (8 %) Fraktura berupa :Fr terbuka, tertutup greenstick comminuted,displaced, undisplaced

Penatalaksanaan pada cidera wajah


Primary survey : A. Air way B. Breathing C. Circulation D. Disability E. Exposure Secondary survey : Pemeriksaan menyeluruh termasuk associated injury, berupa : Cidera kepala,frakt cervical/spine,trauma thorax,trauma abdomen,frakt.extremitas.

Fraktura tulang wajah


Fraktura tulang wajah, bukan kasus

emergency, kecuali bila ada perdarahan. Kepala : 1/3 atas 1/3 tengah 1/3 bawah Pemeriksaan dilakukan dgn : Inspeksi Palpasi - gerakan Pemeriksaan bantu ; X - ray

Secondary survey
Inspeksi : Adakah cidera jar.lunak?

Adakah Asymetri? Palpasi : Bimanual dengan gerakan. Urutan pem. 1. Supra dan lateral 0rbital rim 2. Infra orbital rim 3. Tonjolan malar (zygoma) 4. Arcus zygamoticus 5. Nasal (bone) 6. Maxilla 7. Mandibulla

Supraorbital : depresi/angulasi,nyeri tekan

ptosis,enophthalmos,gerakan mata terhambat diplopia.anesthesia. Infra orbital rim : spt diatas. anestesia : bg lateral ala nasi,lipatan nasolabila,bibir atas. Tonjolan malar : perbedaan tinggi, krepitasi,angulasi. Arcus zygomaticus : depresi/angulasi, nyeri tekan.

Nasal bone (tlg hidung) ; depresi/angulasi

epistaxis.nyeri tekan,krepitasi,pyramid hidung ambles,deviasi septum,nyeri te kan pd columella. Maxilla : maloklusi,maxilla dpt digerakkan, asymetri/ arcus maxilla kolaps,posisi gigi berubah,sulcus buccalis/ mucoperiosteum palatum robek.

Mandibulla : nyeri&nyeri tekan,

asymetri contour mandibulla arcus dental kolaps, maloklusi, gerakan terbatas, posisi gigi berubah sulcus buccalis robek cidera lidah

Pemeriksaan Radiologis
Foto kepala posisi P-A
Foto kepala lateral Foto Waters posisi occipitomental

Foto Tangensial arcus zygomaticus


Foto nasal lateral Foto mandibula oblik Foto posisi Towne mandibula

(rami&condylus)

Foto lain yg mungkin perlu :

- Foto Panoramik - Foto c.t.scan 3 Dimension

Fraktura tulang hidung


Secara klinis terbagi 3 jenis : - Bentuk depresi / depressed - Angulasi ke lateral - Kuminutif Fraktura tulang hidung, terbanyak pada fraktura tulang wajah (37% dari 1031 kasus )

Fraktura tulang hidung :

dapat mengenai : Tulang /Os Nasal Tulang Rawan Septum Bila terjadi hematom pada septum, harus dievakuasi, utk menghindari fibrosis saddle nose atau deviasi septum

Therapi : Dapat - simple

- komplex Bila diketahui secara dini, langsung dilakukan reposisi secara manual. Pack nasal (tampon) dipasang bila ada perdarahan. Sebagian besar dilakukan reposisi dlm sedasi dan anestesi lokal.

Reposisi dilakukan dgn 3 alat :

- Walsham Forcep disimpact & reconstruct nasal pyramid - Asch Forceps disimpact nasal septum, replace in midline - Salinger reduction instrumen to shape ans contour nasal pyramid reduce fract. Of nasal tip.

Reposisi tertutup dilakukan segera

atau sampai 2 minggu setelah trauma. Reposisi tertutup dilakukan dlm anestesi lokal / atau anestesi umum. Post reposisi dipasang splint (gips ) dengan tampon pada lubang hidung. Tampon diangkat hari ke 5-7. Splint diangkat pada minggu ke-2-minggu ke 3.

Reposisi terbuka dilakukan :

1. Pada fraktura nasal yg terlambat. (late fracture, setelah bbrp minggu/bulan) Hasil terbaik ; operasi dilakukan setelah 6 bulan post trauma. 2. Pada fraktura kominutif pada daerah naso orbital.Post reposisi dipasang splint dan tampon.

Fraktura Zygoma
Gejala2 :

- Periorbital hematome - tonjolan malar emminence berkurang - depresi Rim orbita inferior - hypesthesia daerah N.Infra 0rbital - diplopia : akibat frakt. Zygoma disertai frakt. dasar orbita.(Blow out fracture) - enophthalmus - mulut sukar dibuka /trismus, bila ada frakt.arcus zygoma. Arcus menekan proc. coronoideus.

Bila terjadi depresi zygoma :

biasanya terjadi fraktur pada 3 tempat : - pada rim orbita inferior - pada zygomaticofrontal - pd junction antara arcus zygoma dan os.temporal. Fraktura zygoma yg ringan,tidak diplaced tidak memerlukan tindakan.

Diplopia : terjadi akibat adanya fraktur

pada dasar orbita shg terjadi lubang. M.rectus oculi inferior, m.obliq.oculi inf. terjebak pd. lubang ini Ini disebut Blow out fracture. Diplopia diperiksa dgn menggerakkan bola mata keatas/bawah/kiri/kanan.

Pemeriksaan Radiologis :

Foto Kepala P-A Foto Kepala Lateral Foto posisi Waters Foto Tangensial zygoma (arcus z.) Pemeriksaan Radiologis lain yg perlu Foto C.T.scan 3 Dimensi.

Indikasi operasi fraktura zygoma:

1. Gangguan fungsi : mis ; Adanya diplopia ( blow out fraktur), Adanya kesu karan membuka/menutup mulut. 2. Gangguan estetik : Adanya asymetri yang sangat menyolok. Asymetri ringan tak perlu operasi.

Tindakan operatif pd fraktur zygoma

dilakukan sbb : Operasi dilakukan melalui sayatan pada kelopak mata bag.bawah, (subciliary) dan bg lateral mata dilanjutkan dgn pemasangan implant ( wire atau plate screws )

Fraktura Maxilla
Jenis fraktur bervariasi.

Umumnya dibagi 3 menurut Le Fort : Le Fort I ; garis fraktur horizontal II ; garis fraktur pyramidal III ; craniofacial junction Gejala2 : - Maloklusi - Wajah memanjang - Ecchymosis & pembengkakan periorbital

- Rhinorrhea cairan cerebrospinal pd Le Fort II.III.-bila garis fraktur cibriform plate, berhenti pada hari ke 5 sp 3 minggu. - Open bite anterior. Pemeriksaan Radiologis : - Foto Kepala PA / Lat. - Foto Waters - Lain2 : CT scan 3D.

Therapi: Bila perubahan posisi fragmen minimal dilakukan fixasi maxiler dgn elastik. Bila fraktur segmental cukup fixasi dgnArch bar.
Bila fraktur komplex,reposisi terbuka dgn fixasi interna (wire / plate screws )

Fraktura Mandibula
Anatomi Mandibula :

Mandibula terbagi dlm bbrp regio. Regio : proc.Alveolaris,Symphisis, Corpus,Angulus, Ramus, proc. Coronoideus,proc. proc.Condyloideus. Tiap regio insidens fraktur berlainan

OKLUSI NORMAL KLUSI NORMAL OKLUSI NRMAL OKLUSI NORMAL KLASIFIKASI OKLUSI : Kls I NEUTROCCLUSION Kls II DISTOCCLUSION Kls III MESIOCCLUSION

Gejala2 fraktur Mandibula :

Maloklusi : sering lateral cross bite Deviasi gigi kearah lingual Deformitas : Arcus collaps Fragmen fraktur mobil Jaringan gusi ; robek Jar. sublingual bengkak, ecchymosis

Gejala lain tgt dari lokasi fraktur :

Masalah pada TMJ : Trismus Sakit pada gerakan rahang Ada clicking noise Pd subluksasi : Gerakan sangat terbatas Pd dislokasi :Rahang terbuka & terkunci

Trauma pada regio TMJ ; - dpt menyebabkan dislokasi - trauma dpt berupa internal ( yawning ) - mulut terbuka dan terkunci - X- Ray ; lateral open bite - X Ray post reposisi utk menentukan - adanya fraktur / tidak.

Th / Menekan rahang bawah pada

permukaan molar dan premolar mandibula kiri dan kanan dgn ibu jari. Post reposisi dipasang balutan Barton selama 2 3 Minggu..

Klasifikasi Fraktur Mandibula :

Klas I ; Garis fraktur berada diantara dua fragmen yang bergigi. Klas II ; Salah satu fragmen tidak bergigi Klas III ; Kedua fragmen tidak bergigi ( Edentolous)

Pemeriksaan X Ray :

Foto P A Foto Lateral atau Oblique ( bila lat. tak jelas) Foto Townes( melihat kondisi condylus) Occlusal Foto Panoramic : terbaik utk condylus tak jelas pd symphysis

Therapy :

Reposisi terbuka Fixasi interna dgn - wire atau - plate / srews Imobilisasi dgn - intermaxiler wiring - intermaxiller elastik dgn Arch bar

Você também pode gostar