Você está na página 1de 15

RHEMATOID ARTHRITIS

Bayyinah

Dewanti Rosyana
Ummu Hikamah KELOMPOK 2 FARMASI 3A

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Pada rheumatoid arthritis, sel antibodi akan menghadapi sel antibodi yang telah berubah sifat menjadi antigen dan mulai menyerang sendi atau organ internal lainnya, sehingga terjadinya kerusakan dan peradangan (inflamasi) pada sendi tersebut. Radang sendi ini sebenarnya terjadi pada lapisan membran sinovial. Membran sinovial yang meradang akan mengeluarkan cairan yang banyak mengandung sel makrofag limfosit T. Sel makrofag limfosit T ini dapat merusak tulang dan mendesak cairan sinovial sehingga akan mengakibatkan timbulnya rasa nyeri atau sakit pada persendian.

ETIOLOGI
Sampai saat ini belum diketahui jelas penyebab rhematoid arthritis, diduga penyebab utamanya adalah autoimun.

EPIDEMIOLOGI
Penyakit yang 75 % diderita oleh kaum hawa ini bisa menyerang semua sendi, namun sebagian besar menyerang sendisendi jari (proximal interphalangeal dan metacarpophalangeal) . Semua orang beresiko terserang rheumatoid arthritis, namun resiko ini akan meningkat drastis pada usia 30 sampai 50 tahun, terutama pada wanita. Dengan tingkat prevalensi 1 sampai 2 % di seluruh dunia, prevalensi meningkat sampai hampir 5 % pada wanita diatas usia 50 tahun.

GEJALA :
Gejala atau tanda-tanda serangan artritis secara umum yaitu : - persendian terasa kaku dan nyeri apabila digerakan - adanya pembengkakan pada salah satu atau beberapa persendian - pada persendian yang sakit akan berwarna kemerah-merahan - demam, dan kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendian.

Kerusakan fungsi pada sendi yang mengalami rheumatoid arthritis diklasifikasikan berdasarkan tingkat kerusakan pada sendi berdasarkan klasifikasi Steinbroker yaitu; Stadium I ; hasil radiografi menunjukkan tidak adanya kerusakan pada sendi. Stadium II ; terjadi osteoporosis dengan atau tanpa kerusakan tulang yang ringan disertai penyempitan pada ruang sendi. Stadium III ; terjadi kerusakan pada kartilago dan tulang tertentu dengan penyempitan ruang sendi; sehingga terjadi perubahan bentuk sendi. Stadium IV ; imobilisasi menyeluruh pada sendi karena menyatunya tulang-tulang dengan sendi.

Rematik artikuler (mengenai sendi), dikenal dalam berbagai bentuk, diantaranya yang paling umum yaitu: - Arthritis Reumatiod, - Osteoarthritis, - Gout (arthritis pirai)

Rheumatoid arthritis merupakan bentuk arthritis yang serius, disebabkan oleh peradangan kronis yang bersifat progresif, yang menyangkut persendian. Ditandai dengan sakit dan bengkak pada sendi-sendi terutama pada jari-jari tangan, pergelangan tangan, siku, dan lutut. Dalam keadaan yang parah dapat menyebabkan kerapuhan tulang sehingga menyebabkan kelainan bentuk terutama pada tangan dan jari-jari. Tanda lainnya yaitu persendian terasa kaku terutama pada pagi hari, rasa letih dan lemah, otot-otot terasa kejang, persendian terasa panas dan kelihatan merah dan mungkin mengandung cairan, sensasi rasa dingin pada kaki dan tangan yang disebabkan gangguan sirkulasi darah. Penyakit ini belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun diduga berhubungan dengan penyakit autoimmunitas. Rheumatoid arthritis lebih sering menyerang wanita daripada laki-laki. Walaupun dapat dapat meyerang segala jenis umur, namun lebih sering terjadi pada umur 30-50 tahun.

Osteoartritis merupakan penyakit degeneratif kronis dari sendi-sendi. Pada penyakit ini terjadi penurunan fungsi tulang rawan terutama yang menopang sebagian dari berat badan dan seringkali pada persendian yang sering digunakan. Osteoarthritis merupakan gangguan yang umum pada usia lanjut, sering dianggap sebagai konsekuensi dari perubahan-perubahan dalam tulang dengan lanjutnya usia. Penyakit ini biasa terjadi pada umur 50 tahun ke atas dan pada orang kegemukan (obesitas), tetapi bisa juga disebabkan oleh kecelakaan persendian . Pada usia lanjut tampak dua hal yang khas, yaitu rasa sakit pada persendian dan terasa kaku jika digerakkan.

Gout arthritis atau lebih dikenal dengan asam urat atau encok merupakan radang sendi akut yang disebabkan oleh terlalu banyaknya produksi asam urat (uric acid) yaitu produk buangan yang menumpuk dalam jaringan tubuh, atau karena kegagalan ginjal untuk membuang asam urat dalam jumlah cukup bnayak. Dalam keadaan normal, produk asam urat akan dibuang dari darah lewat air kemih (urin). Pada kejadian gout, kristal-kristal asam urat diendapkan di dalam dan sekitar sendi yang bergerak, yang menyebabkan sakit dan peradangan yang akut. Serangan gout akut datang mendadak, dapat menyerang sendi mana saja namun yang paling umum adalah jempol kaki, tumit, dan lutut. Sendi biasanya menjadi merah, bengkak dan mengkilat, dan sakitnya luar biasa. Penderita gout arthritis tidak dianjurkan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung asam urat seperti melinjo, daun singkong, bayam, kangkung, kacangkacangan terutama yang dikeringkan, minuman beralkohol, dan lain-lain. Gout dapat menimbulkan suatu komplikasi, yaitu pembentukan batu ginjal, karena kristal uric acid yang diendapkan dalam sendi juga dapat terbentuk dalam ginjal

PATOFISIOLOGI

PENGOBATAN DENGAN OBAT


Obat-Obat "Baris Pertama" Acetylsalicylate (Aspirin), naproxen (Naprosyn), ibuprofen (Advil, Medipren, Motrin), dan etodolac (Lodine) adalah contoh-contoh dari obatobat anti-peradangan nonsteroid atau nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSAIDs). NSAIDs adalah obatobat yang dapat mengurangi peradangan jaringan, nyeri, dan bengkak. Efek-efek sampingan yang paling umum dari aspirin dan NSAIDs lain termasuk gangguan lambung, nyeri perut, borok-borok, dan bahkan perdarahan pencernaan (gastrointestinal bleeding). Dalam rangka mengurangi efek-efek sampingan lambung, NSAIDs biasanya dikonsumsi dengan makanan.

Obat-Obat "Baris Kedua" Atau Obat-Obat "Yang Bekerja Lambat" (Disease-modifying anti-rheumatic drugs or DMARDs) Hydroxychloroquine (Plaquenil) dikaitan dengan quinine. Ia digunakan melaui periode-periode yang panjang untuk perawatan rheumatoid arthritis. Efek-efek sampingan yang mungkin termasuk gangguan lambung, ruam-ruam kulit (skin rashes), kelemahan otot, dan perubahan-perubahan penglihatan. Meskipun perubahanperubahan penglihatan adalah jarang, pasien-pasien yang mengkonsumsi Plaquenil harus dimonitor oleh seorang dokter mata (ophthalmologist). Sulfasalazine (Azulfidine) digunakan untuk merawat rheumatoid arthritis dalam kombinasi dengan obat-obat anti peradangan. Azulfidine umumnya ditolerir dengan baik. Efek-efek sampingan yang umum termasuk ruam (rash) dan gangguan lambung. D-penicillamine (Depen, Cuprimine) Efek-efek sampingan adalah serupa dengan yang dari emas. Mereka termasuk demam, kedinginan, luka-luka mulut, suatu rasa metal/logam dalam mulut, ruam kulit, kerusakan ginjal dan sumsum tulang, gangguan lambung, dan mudah memar. Pasein-pasien pada obat ini memerlukan tes-tes darah dan urin yang rutin. D-penicillamine jarang dapat menyebabkan gejala-gejala dari penyakit-penyakit autoimun lain.

PENGOBATAN MELALUI OPERASI


yaitu dengan Arthroscopy. Arthroscopy adalah suatu teknik operasi dimana seorang dokter memasukkan suatu alat seperti tabung kedalam sendi untuk melihat dan memperbaiki jaringanjaringan abnormal. Penggantian sendi total adalah suatu prosedur operasi dimana sebuah sendi yang rusak diganti dengan material-material tiruan. Contohnya, sendi-sendi kecil tangan dapat diganti dengan material plastik. Sendi-sendi besar, seperti pinggulpinggul atau lutut-lutut, diganti dengan logamlogam.

PENGOBATAN DENGAN TERAPI


RADIOSINOVEKTOMI
Teknik terapi dengan radiosinovektomi dilakukan dengan cara penyuntikan sediaan radiofarmaka pemancar sinar ke daerah sinovial. Radiasi sinar tersebut akan menghancurkan atau merusak membran yang meradang. Bila jaringan yang meradang telah hilang, jaringan baru yang sehat dan normal akan terbentuk. Keuntungan radiasi menggunakan sinar adalah daya tembusnya di dalam jaringan hanya beberapa milimeter saja, sehingga tingkat kerusakan jaringan yang sehat disekitarnya dapat ditekan seminimal mungkin.

Você também pode gostar