Você está na página 1de 101

STROKE NON HEMORAGIK

Disusun Oleh : Laura Puspita 07-049


Pembimbing: Dr. N.H. Mercy LT, SpS

TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PEREDARAN DARAH DI OTAK

SISTEM PEREDARAN DARAH DI OTAK

SISTEM PEREDARAN DARAH DI OTAK

SISTEM PEREDARAN DARAH DI OTAK

DEFINISI : STROKE (WHO)


Gangguan vaskular otak yang terjadi secara mendadak, menyebabkan defisit neurologis baik fokal maupun lokal, yang berlangsung lebih dari 24 jam, dapat menyebabkan kematian dan tidak ada penyebab lain selain vaskular.

DEFINISI: STROKE NON HEMORAGIK/ISKEMIK


Stroke yang disebabkan oleh karena adanya sumbatan pada pembuluh darah otak tertentu, sehingga daerah otak yang diperdarahi oleh pembuluh darah tersebut tidak mendapat pasokan energi dan oksigen, sehingga pada akhirnya jaringan sel-sel otak di daerah tersebut mati dan tidak berfungsi lagi.

KLASIFIKASI STROKE
I. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya : 1. Stroke Iskemik a. Transient Ischemic Attack(TIA) b. Trombosis serebri c. Embolia serebri 2. Stroke Hemoragik a. Perdarahan Intraserebral b. Perdarahan Subarachnoid

KLASIFIKASI
II. Berdasarkan stadium/pertimbangan waktu : TIA Stroke in evolution Completed Stroke III. Berdasarkan system pembuluh darah : Sistem Karotis Sistem Vertebro-basilar

PENYEBAB STROKE NON HEMORAGIK


- Pembuluh darah atau arteri, dapat menyempit oleh proses aterosklerosis atau tersumbat thrombus / embolus. - Kelainan jantung - Kelainan darah

FAKTOR RESIKO

1.

Tidak dapat dimodifikasi : - Usia - Jenis kelamin - Herediter - Ras

FAKTOR RESIKO
2. Dapat dimodifikasi
MAYOR - Hipertensi - Penyakit jantung - Aterosklerosis - Diabetes mellitus - Polisitemia - Riwayat stroke - Perokok MINOR -Hiperkolesterol -Hematokrit tinggi -Obesitas -Kadar asam urat tinggi -Kadar fibrinogen tinggi

ISKEMIK GLOBAL
Aliran darah secara keseluruhan menurun akibat tekanan perfusi, misalnya karena: Syok ireversibel akibat henti jantung, Perdarahan sistemik yang masif Fibrilasi atrial

ISKEMIK FOKAL
Akibat turunnya tekanan perfusi otak regional,misalnya karena : Sumbatan atau pecahnya salah satu pembuluh darah otak di daerah sumbatan Tertutupnya aliran darah otak baik sebagian atau seluruh lumen pembuluh darah otak

PATOGENESIS
Faktor-faktor yang mempengaruhi aliran darah di otak :
Pembuluh

darah atau arteri: aterosklerosis,

vaskulitis Kelainan jantung: pompa jantung tidak teratur (fibrilasi atau blok jantung), kelainan katup jantung Kelainan darah: peningkatan viskositas darah, peningkatan hematokrit, polisitemia.

Sumbatan

aliran darah

iskemia otak

kolateral & vasodilatasi

1.

memungkinka n

2.

3.

: Sumbatan kecil kompensasi TIA yang dapat timbul berupa hemiparese sepintas atau amnesia umum sepintas yaitu selama 24 jam. Sumbatan agak besar iskemia lebih luas kompensasi 2 minggu RIND (Reversible Ischemic Neurologic Deficit) Sumbatan besar iskemia yang luas kompensasi tak dapat mengatasinya defisit neurologis yang berlanjut.

3 AREA PADA ISKEMIK YANG LUAS


a.

b.

c.

Ischemic Core : sangat pucat, degenerasi neuron, pelebaran pembuluh darah tanpa adanya aliran darah nekrosis. Ischemic Penumbra: sel neuron tidak sampai mati, fungsi sel terhenti, therapeutic window. Luxury Perfusion : di sekeliling penumbra tampak berwarna kemerahan dan edema. Pembuluh darah mengalami dilatasi maksimal.

GEJALA KLINIS

Tergantung lokalisasi daerah pembuluh darah otak yang mengalami gangguan.

HEMISFER OTAK

GEJALA STROKE SESUAI DENGAN STRUKTUR YANG TERKENA

DIAGNOSA
Proses penyumbatan pembuluh darah otak memiliki beberapa sifat spesifik : Timbul mendadak Menunjukkan gejala neurologis kontralateral terhadap pembuluh darah yang tersumbat Kesadaran dapat menurun sampai koma terutama pada perdarahan otak. Sedangkan pada stroke iskemik lebih jarang terjadi penurunan kesadaran

1. ANAMNESIS
Akan ditemukan kelumpuhan anggota gerak sebelah badan, mulut mencong atau bicara pelo dan tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Keadaan ini timbul sangat mendadak. Juga perlu ditanyakan faktor-faktor resiko yang menyertai stroke. Dicatat obat-obat yang sedang dipakai. Juga ditanyakan riwayat keluarga dan penyakit lainnya.

PERBEDAAN STROKE HEMORAGIK DAN NON HEMORAGIK


Gejala - gejala
Onset atau awitan Saat onset Peringatan (warning)

Perdarahan
Mendadak Sedang aktif --

Infark
Mendadak Istirahat ++ (TIA)

Nyeri kepala
Kejang - kejang Muntah Kesadaran menurun

+++
+ + +++

+
+

2. PEMERIKSAAN FISIK NEUROLOGIS


3. SKORING

SIRIRAJ STROKE SCORE


N o 1 Gejala/Tanda Kesadaran Penilaian (0) Kompos mentis (1)Mengantuk (2)Semi koma/koma (0) Tidak (1)Ya (0) Tidak (1)Ya Diastolik (0) Tidak (1) Ya Indeks X 2,5

2 3 4 5

Muntah Nyeri kepala Tek darah Ateroma (DM, Angina pektoris, klaudicatio intermt

X2 X2 X 10 % X (-3)

Konstante
Total SSS KET: 1. Skor > 1 : Stroke Hemoragik 2. Skor -1 s/d 1 : Perlu CT scan 3. Skor < -1 : Stroke Iskemik

- 12

S K O R G A J A H M A D A

PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. LABORATORIUM Pemeriksaan darah rutin Pemeriksaan kimia darah lengkap - Gula darah sewaktu - Kolesterol, ureum, kreatinin, asam urat, fungsi hati, enzim SGOT/SGPT/CPK dan Profil lipid (trigliserid, LDL-HDL serta total lipid) Pemeriksaan hemostasis (darah lengkap) - Waktu protrombin - APTT - Kadar fibrinogen - D-dimer - INR - Viskositas plasma

B. FOTO THORAX Dapat memperlihatkan keadaan jantung. Serta mengidentifikasi kelainan paru yang potensial mempengaruhi proses manajemen dan memperburuk prognosis C. CT SCAN OTAK Untuk mencari gambaran perdarahan, karena perbedaan manajemen perdarahan dan infark otak.

PENATALAKSANAAN UMUM

ABC Nutrisi, cairan, dan elektrolit yang stabil dan optimal Kemampuan menelan NGT Koreksi hiper / hipoglikemia Atasi demam

PENATALAKSANAAN MEDIK
1.

Reperfusi
a.

b. c.

Trombolisis : r-TPA (recombinant tissue plasminogen activator) , streptokinase, urokinase Antikoagulan : Heparin, LMWH Anti platelet : Asam Asetilsalisilat, Clopidgrel, silostazol, dipiridamol, tiklopidin

2.

Neuroproteksi
Contoh: Citicoline, piracetam, nimodipin

3.

Atasi faktor resiko


Contoh: Antihipertensi

REHABILITASI
Fisioterapi Speech Therapy Occupational Therapy Psikologis

PENCEGAHAN

Kontrol tekanan darah tinggi (hipertensi). Turunkan kolesterol dan lemak jenuh asupan. Jangan merokok. Kontrol diabetes mellitus. Menjaga berat badan yang ideal.

Berolahraga secara teratur. Kelola stres. Minum alkohol dalam jumlah sedang, atau tidak sama sekali. Jangan gunakan obatobatan terlarang.

PRESENTASI KASUS

IDENTITAS Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Masuk Alamat : Tn. A : 58 tahun : SMA : Wiraswasta : Kristen Protestan : 8 Juni 2012 : Jl. Kalimalang RT 001 / RW 006 Jati Mulya

Alloanamnesa Tanggal 14 Juni 2012 Keluhan Utama : Tidak dapat berbicara Keluhan Tambahan : Lemah pada separuh badan sebelah kanan serta tidak dapat menelan

4 hari SMRS pasien tiba-tiba merasa lemah separuh badan sebelah kanan. Hal tersebut dirasakan saat pasien bangun dari tidur. Lemah dirasakan mulai muncul dari kaki kemudian pada tangan sampai separuh badan sebelah kanan terasa lemah. Beberapa jam kemudian pasien mulai bicara pelo. Menurut pasien dan keluarga, pasien sebelumnya tidak pernah berbicara seperti ini. 3 hari SMRS pasien tidak dapat berbicara dan menjadi sulit menelan. Pasien tidak merasa pusing, tidak mual, tidak muntah, tidak pingsan atau mengalami penurunan kesadaran, tidak ada demam, dan tidak kejang. Karena keluhan dirasa bertambah berat maka keluarga membawa pasien ke RSUD Bekasi.

Pasien

belum pernah seperti ini sebelumnya Riwayat sakit Hipertensi tidak diketahui Riwayat sakit Diabetes Mellitus tidak diketahui Riwayat sakit Jantung tidak diketahui Riwayat sakit Asam Urat tidak diketahui

Merokok

sejak 26 tahun yang lalu sebanyak 2 bungkus per hari. Minum alkohol disangkal Pasien jarang berolahraga Pasien sering makan daging

Keadaan Umum Kesadaran Glasgow Coma Scale Nadi Tekanan darah Pernafasan Suhu Bentuk badan Gizi Kulit

: Tampak Sakit Sedang : Compos Mentis : E 4 M 6 V 2 (12) : 96 x/menit : 220/110 mmHg : 24 x / menit : 36,3 C : Atletikus : Baik : Sawo matang

Kepala
Karvarium Mata Hidung Mulut

Telinga

: Normocephali : Tidak ada kelainan : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik : Lapang/lapang, Sekret -/: Tidak ada kelainan : Tidak ada kelainan

Oksiput Leher Thoraks Jantung Paru-paru Abdomen

: Tidak ada kelainan : Kelenjar Getah Bening tidak teraba membesar : Pergerakan dinding dada simetris kiri & kanan : Bunyi Jantung I & II normal, Gallop -, Murmur : Bunyi Nafas Dasar Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/: Perut tampak datar, tidak ada kelainan

Hepar

: Tidak teraba membesar Lien : Tidak teraba membesar Vesika Urinaria : Bulging -, Nyeri Tekan Genitalia eksterna: Tidak dilakukan pemeriksaan Ekstremitas : Inspeksi tidak ada kelainan Otot : Tidak ada kelainan

Rangsang Meningeal :
Kaku kuduk Brudzinski I Brudzinski II Kernig Laseque :::-/:-/: > 70 / > 70

a. N. I : Cavum nasi : Lapang / lapang Penciuman : Normosmia kanan = kiri b. N. II : Visus kasar : baik / baik Lihat warna : baik / baik Lapang pandang penglihatan luas Funduskopi tidak dilakukan

c. N. III, IV, VI :

Sikap bola mata : Simetris Ptosis -/Strabismus -/Nistagmus -/Eksoftalmus -/Enoftalmus -/Diplopia -/Deviasi konjugae -/-

c. N. III, IV, VI :

Pergerakan bola mata : Lateral kanan baik/baik, lateral kiri baik/baik, atas baik/baik, bawah baik/baik, berputar baik/baik. Pupil : Bulat, di tengah, isokor, D = 3mm / 3mm, Rangsang Cahaya Langsung +/+, Rangsang Cahaya Tidak Langsung +/+. Refleks Akomodasi +/+

d. N. V :

Motorik :
Buka tutup mulut Gerakan rahang Menggigit

: Baik
: Baik : Kontraksi M. Maseter baik/baik, M. Temporalis baik/baik

d. N. V :

Sensorik :
Rasa Raba kanan = kiri Rasa Nyeri kanan = kiri Rasa Suhu kanan = kiri

Reflex Kornea : Baik Reflex Maseter: Baik

e. N. VII : Sikap wajah (dalam istirahat) : Simetris Mimik : Biasa Kerut dahi : -/+ Angkat alis : -/+ Kembung pipi : Baik/baik Menyeringai : Sulcus Nasolabialis

mendatar ke kanan Lagoftalmus : -/ Rasa kecap 2/3 depan lidah : Baik Fenomena Chovstek : -

f. N. VIII

: Vestibularis : Nistagmus +/+, Vertigo Khoklearis : Tes Gesek Jari baik (kanan = kiri) Tes Berbisik baik (kanan = kiri) Tes Rinne : +/+ Tes Weber : Tidak ada lateralisasi Tes Scwabach : Pasien = Pemeriksa

g. N. IX-X : Arcus faring simetris, Uvula di tengah,

Palatum Molle intak


Disfoni -, Rinolalia -, Disfagi Sulit Batuk dan Menelan Refleks Oculocardiak +, Refleks Sinus Caroticus +, Refleks Faring +

h. N. XI : Angkat Bahu kanan < kiri Menoleh baik i. N. XII :

Lidah deviasi ke sisi kanan


Gerakan lidah baik Julur lidah baik

Tenaga otot lidah baik


Atrofi Tremor Fasikulasi -

Derajat kekuatan otot : Lateralisasi ke kanan

Lengan

Atas Bawah

Gerakan Spontan Abnormal : Trofi Otot : Eutrofi Tonus Otot : Normotonus Tungkai

Tangan Jari Atas Bawah Kaki Jari

Kanan / Kiri 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5

1.Statis : Duduk : Sulit dinilai Berdiri : Sulit dinilai Berjalan : Sulit dinilai

2.Dinamis : Tes telunjuk hidung Tes telunjuk telunjuk Tes diadokokinesis Tes Romberg

: Sulit dinilai : Sulit dinilai : Sulit dinilai : Sulit dinilai

1. Fisiologis : Biseps Triseps KPR APR

: ++/++ : ++/++ : ++/++ : ++/++

2. Patologis : Hoffman Trommer Oppenheim Gordon Schaefer Babinski Chaddock Mendel Bechtrew Rossolimo Klonus kaki Klonus lutut

: -/: -/: -/: -/: -/: -/: -/: -/: -/: -/-

1. Eksteroseptif Rasa Raba kanan = kiri Rasa Nyeri kanan = kiri Rasa Suhu kanan = kiri
2. Proprioseptif Arah dan Gerak : baik Sikap : baik Getar : baik

Miksi baik Defekasi baik Memori : Baik Bahasa : Baik Afek & emosi : Baik Kognitif : Baik Visuospatial : Tidak dilakukan

Pemeriksaan

Laboratorium Darah : Darah Lengkap CT-Scan Kepala Foto Rontgen Thorax

HASIL

FOTO

Cor : membesar Sinuses dan diafragma normal Pulmo : tak tampak bendungan atau infiltrat Kesan : Cardiomegali Ringan

DIAGNOSA KLINIS : Hemiparese Dextra, Parese N VII Dextra Tipe Sentral, Parese N IX-X Dextra, Parese N XII Dextra DIAGNOSA TOPIS : Korteks Serebri Hemisfer Sinistra DIAGNOSA ETIOLOGIS : Stroke Non Hemoragik ( dengan Faktor Resiko Hipertensi, Asam Urat Tinggi (7,4 mg/dl), Kolesterol Tinggi (210 mg/dl), dan Dula Darah Sewaktu Tinggi (225 mg/dl) ) DIAGNOSA BANDING : Stroke Hemoragik

1. Diet : Lunak Rendah garam 2. IVFD : I RL + Neuro Sanbe 5000 / 24 jam Piracetam 3 x 3 gr Citicholine 2 x 500 mg Acran 2 x 1 ampul

Ad Vitam Ad Sanationum Ad Fungsionum

: Dubia ad Malam : Dubia ad Malam : Dubia ad Malam

S: Lemas O: Status Generalis Keadaan Umum Kesadaran Glasgow Coma Scale Tekanan darah Nadi Pernafasan Suhu

: Tampak Sakit Sedang : Compos Mentis : E 4 M 6 V 2 (12) : 200/100 mmHg : 80 x/menit : 22 x / menit : 36,3 C

Status Neurologi : Rangsang Meningeal : (-) N VII : - Kerut dahi : -/+ - Angkat alis : -/+ - SNL kanan mendatar N VIII : Nistagmus : +/+ N IX-X : Sulit Menelan dan Batuk N XI : Angkat bahu kanan < kiri N XII : Lidah deviasi ke kanan

Motorik

: Lengan Derajat Kekuatan Otot :

Atas Bawah

Tungkai

Tangan Jari Atas Bawah Kaki Jari

Kanan / Kiri 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5

HASIL

FOTO

Tulang- tulang kranium intak Mastoid dan sinus paranasalis baik Parasella dan suprasella tak tampak formasi tumor Pons, cerebellum, dan sudut serebeloportion tak tampak lesi Tampak lesi hipodens minimal, temporal sinistra dan dextra Mid line structure tak tampak bergeser Sistem ventrikel dan sisterna normal Sulci dan girus normal Kesan : Infark Lacunar Temporal Bilateral

A: DIAGNOSA KLINIS

: Hemiparese Dextra, Parese N VII Dextra Tipe Sentral, Parese N IX-X Dextra, Parese N XII Dextra DIAGNOSA TOPIS : Korteks Serebri Hemisfer Sinistra DIAGNOSA ETIOLOGIS : Stroke Non Hemoragik ( dengan Faktor Resiko Hipertensi, Asam Urat Tinggi (7,4 mg/dl), Kolesterol Tinggi (210 mg/dl), dan Gula Darah Sewaktu Tinggi (225 mg/dl) ) P: Diet Lunak Rendah Garam
IVFD Medika mentosa (Oral) Medika mentosa (IV) I RL + Neuro Sanbe / 24 jam Valsartan 1 x 160 mg

Amlodipin 1 x 10 mg Fepiram 3 x 3 gr Neulin 2 x 500 mg Rantin 2 x 1 Ampul

S: Lemas O: Status Generalis Keadaan Umum Kesadaran Glasgow Coma Scale Tekanan darah Nadi Pernafasan Suhu

: Tampak Sakit Sedang : Compos Mentis : E 4 M 6 V 2 (12) : 150/90 mmHg : 82 x/menit : 20 x / menit : 36 C

Status Neurologi : Rangsang Meningeal : (-) N VII : - Kerut dahi : -/+ - Angkat alis : -/+ - SNL kanan mendatar N VIII : Nistagmus : +/+ N IX-X : Sulit Menelan dan Batuk N XI : Angkat bahu kanan < kiri N XII : Lidah deviasi ke kanan

Motorik

: Lengan Derajat Kekuatan Otot :

Atas Bawah

Tungkai

Tangan Jari Atas Bawah Kaki Jari

Kanan / Kiri 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5

A: DIAGNOSA KLINIS

: Hemiparese Dextra, Parese N VII Dextra Tipe Sentral, Parese N IX-X Dextra, Parese N XII Dextra DIAGNOSA TOPIS : Korteks Serebri Hemisfer Sinistra DIAGNOSA ETIOLOGIS : Stroke Non Hemoragik ( dengan Faktor Resiko Hipertensi, Asam Urat Tinggi (7,4 mg/dl), Kolesterol Tinggi (210 mg/dl), dan Gula Darah Sewaktu Tinggi (225 mg/dl) ) P: Diet Lunak Rendah Garam
IVFD Medika mentosa (Oral) Medika mentosa (IV) I RL + Neuro Sanbe / 24 jam Valsartan 1 x 160 mg

Amlodipin 1 x 10 mg Fepiram 3 x 3 gr Neulin 2 x 500 mg Rantin 2 x 1 Ampul

S: Lemas O: Status Generalis Keadaan Umum Kesadaran Glasgow Coma Scale Tekanan darah Nadi Pernafasan Suhu

: Tampak Sakit Sedang : Compos Mentis : E 4 M 6 V 3 (13) : 180/100 mmHg : 86 x/menit : 22 x / menit : 36 C

Status Neurologi : Rangsang Meningeal : (-) N VII : - Kerut dahi : -/+ - Angkat alis : -/+ - SNL kanan mendatar N VIII : Nistagmus : -/ N IX-X : Sulit Menelan dan Batuk N XI : Angkat bahu kanan < kiri N XII : Lidah deviasi ke kanan

Motorik

: Lengan Derajat Kekuatan Otot :

Atas Bawah

Tungkai

Tangan Jari Atas Bawah Kaki Jari

Kanan / Kiri 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5

A: DIAGNOSA KLINIS

: Hemiparese Dextra, Parese N VII Dextra Tipe Sentral, Parese N IX-X Dextra, Parese N XII Dextra DIAGNOSA TOPIS : Korteks Serebri Hemisfer Sinistra DIAGNOSA ETIOLOGIS : Stroke Non Hemoragik ( dengan Faktor Resiko Hipertensi, Asam Urat Tinggi (7,4 mg/dl), Kolesterol Tinggi (210 mg/dl), dan Gula Darah Sewaktu Tinggi (225 mg/dl) )

P:

Diet IVFD Medika mentosa (Oral)

Lunak Rendah Garam Asering + Drip Neobe Valsartan 1 x 160 mg Simvastatin 1 x 10 mg Amlodipin 1 x 10 mg Allopurinol 2 x 100 mg Fepiram 3 x 3 gr

Medika mentosa (IV)

Neulin 2 x 500 mg Rantin 2 x 1 Ampul

S: Lemas, Sulit tidur O: Status Generalis Keadaan Umum Kesadaran Glasgow Coma Scale Tekanan darah Nadi Pernafasan Suhu

: Tampak Sakit Sedang : Compos Mentis : E 4 M 6 V 4 (14) : 170/90 mmHg : 88 x/menit : 20 x / menit : 36,1 C

Status Neurologi : Rangsang Meningeal : (-) N VII : - Kerut dahi : -/+ - Angkat alis : -/+ - SNL kanan mendatar N VIII : Nistagmus : -/ N IX-X : Menelan Normal dan Batuk Normal N XI : Angkat bahu kanan < kiri N XII : Lidah deviasi ke kanan

Motorik

: Lengan Derajat Kekuatan Otot :

Atas Bawah

Tungkai

Tangan Jari Atas Bawah Kaki Jari

Kanan / Kiri 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5

A: DIAGNOSA KLINIS

: Hemiparese Dextra, Parese N VII Dextra Tipe Sentral, Parese N IX-X Dextra, Parese N XII Dextra DIAGNOSA TOPIS : Korteks Serebri Hemisfer Sinistra DIAGNOSA ETIOLOGIS : Stroke Non Hemoragik ( dengan Faktor Resiko Hipertensi, Asam Urat Tinggi (7,4 mg/dl), Kolesterol Tinggi (210 mg/dl), dan Gula Darah Sewaktu Tinggi (225 mg/dl) )

P:

Diet IVFD Medika mentosa (Oral)

Lunak Rendah Garam Asering + Drip Neobe Valsartan 1 x 160 mg Simvastatin 1 x 10 mg Amlodipin 1 x 10 mg Allopurinol 2 x 100 mg Fepiram 3 x 3 gr

Medika mentosa (IV)

Neulin 2 x 500 mg Rantin 2 x 1 Ampul Lovenox 2 x 0,4 mg

S: O: Status Generalis Keadaan Umum Kesadaran Glasgow Coma Scale Tekanan darah Nadi Pernafasan Suhu

: Tampak Sakit Sedang : Compos Mentis : E 4 M 6 V 4 (14) : 180/100 mmHg : 84 x/menit : 22 x / menit : 36 C

Status Neurologi : Rangsang Meningeal : (-) N VII : - Kerut dahi : -/+ - Angkat alis : -/+ - SNL kanan mendatar N VIII : Nistagmus : -/ N IX-X : Menelan Normal dan Batuk Normal N XI : Angkat bahu kanan < kiri N XII : Lidah deviasi ke kanan

Motorik

: Lengan Derajat Kekuatan Otot :

Atas Bawah

Tungkai

Tangan Jari Atas Bawah Kaki Jari

Kanan / Kiri 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5 4/5

A: DIAGNOSA KLINIS

: Hemiparese Dextra, Parese N VII Dextra Tipe Sentral, Parese N IX-X Dextra, Parese N XII Dextra DIAGNOSA TOPIS : Korteks Serebri Hemisfer Sinistra DIAGNOSA ETIOLOGIS : Stroke Non Hemoragik ( dengan Faktor Resiko Hipertensi, Asam Urat Tinggi (7,4 mg/dl), Kolesterol Tinggi (210 mg/dl), dan Gula Darah Sewaktu Tinggi (225 mg/dl) )

P:

Diet IVFD Medika mentosa (Oral)

Lunak Rendah Garam Asering + N Bion 5000 mg Valsartan 2 x 160 mg Simvastatin 1 x 10 mg Amlodipin 2 x 10 mg Allopurinol 2 x 100 mg Fepiram 3 x 3 gr

Medika mentosa (IV)

Neulin 2 x 500 mg Rantin 2 x 1 Ampul Lovenox 2 x 0,4 mg Drip Reotal 300 mg / 12 jam

Pasien seorang pria berusia 58 tahun datang dengan keluhan tidak

dapat berbicara disertai dengan lemah separuh badan sebelah kanan yang timbul secara tiba-tiba saat pasien sedang bangun dari tidur dan juga kesulitan menelan. Diagnosis Klinis : Hemiparese Dextra, Parese N VII Dextra Tipe Sentral, Parese N IX-X, Parese N XII Dextra ; Diagnosis Topis: Korteks serebri hemisfer Dextra ; serta Diagnosis Etiologis : Stroke Non Hemoragik ( dengan Faktor Resiko Hipertensi, Asam Urat Tinggi (7,4 mg/dl), Kolesterol Tinggi (210 mg/dl), dan Dula Darah Sewaktu Tinggi (225 mg/dl) ) Hal ini bisa disimpulkan dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini sudah sesuai dengan Penatalaksanaan Stroke Iskemik menurut Guideline Stroke 2011.

SIRRIRAJ STROKE SCORE (SSS)

Kriteria
Kesadaran : -Sadar -Delirium,stupor

Nilai
0 1

-Semi koma dan koma


Muntah / sakit kepala dalam dua jam :- Tidak ada - Ada Aterom / Riwayat diabetes : - Tidak ada - 1 atau lebih

2
0 1 0 1

SSS : Diagnosa >1 : Perdarahan serebral <-1 : Infark serebral -1 sampai 1 : Diagnosa tidak pasti digunakan kurva kemungkinan / CT-Scan SSS=(2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x sakit kepala) + (0,1 x tekanan darah diastole) (3 x aterom ) -12 SSS=(2,5 x 0 ) + (2 x 0 ) + (2 x 0 ) + (0,1 x 110) (3 x 1) 12 = -4 (Infark serebral)

Pemeriksaan penunjang ( CT Scan): Tulang- tulang kranium intak Mastoid dan sinus paranasalis baik Parasella dan suprasella tak tampak formasi tumor Pons, cerebellum, dan sudut serebeloportion tak tampak lesi Tampak lesi hipodens minimal, temporal sinistra dan dextra Mid line structure tak tampak bergeser Sistem ventrikel dan sisterna normal Sulci dan girus normal Kesan : Infark Lacunar Temporal Bilateral

Pemeriksaan penunjang (Foto Rontgen Thorax): Cor : membesar Sinuses dan diafragma normal Pulmo : tak tampak bendungan atau infiltrat Kesan : Cardiomegali Ringan

Rawat Inap Diet IVFD Medika mentosa (Oral)

Lunak Rendah Garam Asering + N Bion 5000 mg Valsartan 2 x 160 mg Simvastatin 1 x 10 mg

Medika mentosa (IV)

Amlodipin 2 x 10 mg Allopurinol 2 x 100 mg Fepiram 3 x 3 gr Neulin 2 x 500 mg Rantin 2 x 1 Ampul Lovenox 2 x 0,4 mg Drip Reotal 300 mg / 12 jam

Pemeriksaan penunjang ( CT Scan): Tulang- tulang kranium intak Mastoid dan sinus paranasalis baik Parasella dan suprasella tak tampak formasi tumor Pons, cerebellum, dan sudut serebeloportion tak tampak lesi Tampak lesi hipodens minimal, temporal sinistra dan dextra Mid line structure tak tampak bergeser Sistem ventrikel dan sisterna normal Sulci dan girus normal Kesan : Infark Lacunar Temporal Bilateral

Pemeriksaan penunjang (Foto Rontgen Thorax): Cor : membesar Sinuses dan diafragma normal Pulmo : tak tampak bendungan atau infiltrat Kesan : Cardiomegali Ringan

Rawat Inap Diet IVFD Medika mentosa (Oral)

Lunak Rendah Garam Asering + N Bion 5000 mg Valsartan 2 x 160 mg Simvastatin 1 x 10 mg

Medika mentosa (IV)

Amlodipin 2 x 10 mg Allopurinol 2 x 100 mg Fepiram 3 x 3 gr Neulin 2 x 500 mg Rantin 2 x 1 Ampul Lovenox 2 x 0,4 mg Drip Reotal 300 mg / 12 jam

Você também pode gostar