Você está na página 1de 2

Nama : Rainaldi Naufal Abiyyu

Presensi : 20
Kelas : XI IPS I

Nabi Ilyas a.s


Nabi Ilyas adalah putra Yasin bin Finhash dan salah satu keturunan Nabi Harun. Dia diutus oleh
Allah SWT untuk menjadi seorang Nabi dan menjadi pembimbing bagi kaum Yordan. Beliau
mendapat amanat untuk mengajak kaum Israil kembali kepada ajaran Allah. Ketika itu kaum
Bani Israil terkenal akan kebiasaan menyembah berhala yang bernama Baal. Berhala itu berada
di tengah-tengah kota, sehingga kota tersebut dijuluki dengan kota Baalbak.
Nabi Ilyas memulai misinya dengan berdakwah kepada kaum Bani Israil. Beliau selalu
mengingatkan dan mengajak kaum Bani Israil untuk kembali kepada ajaran Allah. Ketika Nabi
Ilyas melihat kenyataan bahwa kaumnya sedang menyembah berhala Baal, Nabi Ilyas berkata
kepada kaumnya, "Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Baal dan kamu
tinggalkan sebaik-baik Pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang
terdahulu?". (QS As-Saffat ayat 124-126).

Mendengar ajakan dari Nabi Ilyas, kaum Bani Israil begitu marah dan berkata, "Hai Ilyas, berani
sekali engkau meminta kepada kaum kami untuk meninggalkan tuhan-tuhan kami.
Sesungguhnya, kami melakukan hal itu karena bapak-bapak kami juga telah melakukan hal
tersebut," seru kaum Bani Israil kepada Nabi Ilyas.

Bahkan kaum Bani Israil terang-terangan menghina dan mengejek Nabi Ilyas. Walaupun begitu,
Nabi Ilyas tetap sabar dan terus berdakwah kepada kaum Bani Israil.

Sementara itu, kaum Bani Israil bersekongkol untuk menyingkirkan Nabi Ilyas. Mereka
mengejar-ngejar dan mengusir Nabi Ilyas. Nabi Ilyas pun terpaksa berpindah dari satu tempat ke
tempat lain untuk menghilangkan jejaknya agar terhindar dari kejahatan kaum Bani Israil. Dalam
pelariannya tersebut, Nabi Ilyas sampai di sebuah rumah yang dihuni oleh keluarga yang baik
hati.

Mereka menerima Nabi Ilyas tanpa pamrih. Saat itu, salah satu anggota keluarga di rumah itu
sedang menderita sakit. Orang itu adalah Nabi Ilyasa yang beberapa tahun kemudian diutus
menjadi Nabi dan menemani dakwah Nabi Ilyas.

Ketika masih muda, Nabi Ilyasa menderita sakit keras. Akhirnya, Nabi Ilyas berdoa kepada
Allah SWT untuk memohon kesembuhan Nabi Ilyasa. Dengan izin Allah, Nabi Ilyasa sembuh
dari penyakitnya tersebut. Sikap yang dilakukan Nabi Ilyas, dalam menyembuhkan Nabi Ilyasa
membuatnya tertarik untuk mengikuti ajaran Nabi Ilyas. Setelah Nabi Ilyasa melihat Nabi Ilyas
dapat menyembuhkan penyakitnya yang cukup parah melalui pertolongan Allah SWT, hal itu
menjadi bukti baginya mengikuti ajaran Nabi Ilyas dan beribadah kepada Allah. Sejak sat itu
Nabi Ilyas memiliki teman untuk berdakwah.

Sementara itu, tiga tahun telah berlalu sejak Nabi Ilyas diusir oleh kaum Bani Israil. Kaum Bani
Israil dilanda kekeringan selama tiga tahun, mereka sangat menderita karena kelaparan dan
kematian pun menjadi pemandangan sehari-hari. Mereka mengalami kekurangan air, dan hidup
tersiksa. Di samping itu, banyak tanaman dan binatang ternak yang akhirnya mati. Kekeringan
terus berlanjut dan tidak ada tanda-tanda kapan akan berakhir. Akhirnya beberapa tokoh
masyarakat berkumpul dan membicarakan masalah kekeringan di kota mereka.

Salah seorang dari kaum Bani Israil berkata, "Kita telah diinatkan oleh Ilyas sebelumnya. Akan
tetapi, kita tidak memedulikannya, bahkan kita mengusirnya. Sekarang, apa yang diucapkannya
telah terjadi kepada kita". "Lalu, apa usulmu untuk terhindar dari azab ini?," jawab salah satu
kaum Bani Israil. "Kita harus menemukan Ilyas dan bertobat kepada Allah. Lalu, kita minta
Ilyas agar memohon kepada Allah untuk tidak mengazab kita," usul salah satu kaum Bani Israil.

Seketika itu mereka berbondong-bondong dan bertekad mencari Nabi Ilyas, mereka berharap
agar Nabi Ilyas dapat membantu mereka keluar dari penderitaan yang telah berlangsung lama
tersebut.

Setelah melakukan pencarian yang cukup lama, akhirnya kaum Bani Israil dapat menemukan
Nabi Ilyas yang telah ditemani Nabi Ilyasa. Mereka memohon kepada Nabi Ilyas untuk
membantu keluar dari penderitaan akibat kemarau yang panjang menimpa mereka selama tiga
tahun terakhir. Kaum Bani Israil berjanji kepada Nabi Ilyas akan beriman kepada Allah dan
mentaati perintah Nya. Kemudian, mereka pun menghancurkan berhala-berhala mereka secara
beramai-ramai. Kaum Bani Israil pun segera beriman kepada Allah.

Melihat penderitaan kaum Bani Israil, akhirnya Nabi Ilyas luluh karena tidak tega melihat
penderitaan mereka. Nabi Ilyas kemudian berdoa kepada Allah SWT agar kaum Bani Israil
diberikan rahmat-Nya dengan menurunkan hujan. Tak lama kemudian, hujan turun membasahi
kota Baalbak. Tanaman mulai tumbuh, dan orang-orang serta binatang mulai dapat
menggunakan air sesuai dengan kebutuhan mereka. Kaum Bani Israil pun kembali hidup
makmur dan sejahtera.

Namun beberapa tahun kemudian, kaum Bani Israil kembali pada kebiasaan mereka dan
mengingkari janjinya dengan kembali menyembah berhala dan menggunakan harta benda
mereka untuk berbuat maksiat. Akhirnya Nabi Ilyas kembali berdoa kepada Allah agar kaum
Bani Israil mendapatkan azab-Nya. Tak lama kemudian, mereka tertimpa azab dari Allah SWT.

Você também pode gostar