Você está na página 1de 11

TUGAS MAKALAH KELOMPOK 6

(Pelanggaran rambu-rambu lalu lintas yang masih sering terjadi)

OLEH:

 Muhammad Zaydan B. Renur


 Defri
 Muhammad Ren Ingratubun
 Nur'Inshani Armalia M Serang
 Angely Joli Sangur
 Tiara Dya Fortuna

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul "pelanggaran rambu-rambu lalu lintas yang masih sering
terjadi" dengan aman dan lancar

Apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan-kesalahan kata,kami meminta maaf dan meminta agar
pembaca memberikan masukan terkait kesalahan kami agar kedepannya bisa lebih baik.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1.Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB 2.Isi

2.1 Pengertian Pelanggaran Lalu Lintas

2.2 Bentuk-bentuk Pelanggaran Lalu Lintas yang Sering Terjadi

2.3 Pasal-Pasal yang Berkaitan dengan Pelanggaran Lalu Lintas

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi terjadinya Pelanggaran Lalu Lintas

2.5 Upaya-upaya yang telah dilakukan Pihak Polisi dalam Penanggulangan Pelanggara Lalu Lintas

BAB 3.Penutup

Kesimpulan

Saran

Daftar Pustaka
BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Terjadinya pelanggaran lalu lintas merupakan salah satu bentuk problematika yang sering menimbulkan
permasalahan di jalan raya. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya indikasi angka kecelakaan yang terus
terjadi, bahkan cenderung meningkat di setiap tahunya.Permasalahan tersebut seharusnya dapat
ditekan atau bahkan dihilangkan apabila ada kesadaran dari masyarakat, khususnya pengemudi jalan
raya. Kesadaran akan keselamatan seharusnya tidak hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk
melindungi keselamatan bagi orang lain.Secara sederhana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dapat di
definisikan sebagai, satu kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Kendaraan, Pengemudi, Pengguna
Jalan, serta pengelolaannya.Pelanggaran adalah perbuatan (perkara) melanggar tindak pidana yang lebih
ringan dari pada kejahatan.Pelanggaran dalam pengertian yang lain dapat di artikan sebagai suatu
perbutan yang melanggar sesuatu dan berhubungan dengan hukum, yang berarti tidak lain dari pada
perbuatan melawan hukum.Penjelasan tersebut dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa pelanggaran lalu
lintas merupakan pengabaian seseorang terhadap tata tertib lalu lintas yang dilakukan oleh pengguna
kendaraan bermotor, yang di mana akibat pengabaian tersebut menimbulkan kecelakaan lalu lintas bagi
pengguna jalan lainnya, baik hilangnya nyawa maupun luka-luka.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk-bentuk pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi menurut undang-undang lalu
lintas dan angkutan jalan?

2. Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab masyarakat sragen tidak taat pada aturan hukum berlalu
lintas?

3. Upaya apa yang telah dilakukan oleh pihak polisi dalam rangka penanggulangan pelanggaran lalu
lintas agar tidak selalu meningkat pertahunya?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi menurut undang-undang
lalu lintas dan angkutan jalan

b. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi penyebab masyarakat sragen tidak taat pada
aturan hukum berlalu lintas?
c. Untuk mengetahui upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pihak polisi dalam rangka
penanggulangan pelanggaran lalu lintas agar tidak selalu meningkat pertahunnya?
BAB 2

Isi

2.1 Pengertian Pelanggaran Lalu Lintas

Secara sederhana, pelanggaran lalu lintas bisa didefinisikan sebagai pelanggaran atas aturan yang
berlaku di lalu lintas, khususnya jalan raya. Dalam ranah hukum, pelanggaran lalu lintas termasuk bagian
hukum pidana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992.

Seperti halnya pelanggar hukum pidana umumnya, orang yang menjadi pelanggar lalu lintas juga akan
mendapatkan hukuman langsung dari pihak aparat. Dalam konteks pelanggaran lalu lintas, aparat yang
dimaksud tak lain adalah polisi.

2.2 Bentuk-bentuk Pelanggaran Lalu Lintas yang Sering Terjadi

1.)Mengendarai Kendaraan di Atas Trotoar

Jenis pelanggaran lalu lintas satu ini sering terjadi. Orang yang melakukan pelanggaran lalu lintas ini
biasanya adalah pengendara motor yang tidak sabar, serta ingin segera menerobos kemacetan ibu kota.
Sanksi bagi orang yang melakukan pelanggaran ini adalah Rp 500 ribu atau penjara maksimal dua bulan
lamanya.

2.)Pengendara Motor yang Tidak Memakai Helm

Helm adalah benda wajib yang harus dipakai pengendara motor. Selain untuk menaati peraturan
pemerintah, memakai helm juga merupakan bentuk perlindungan diri si pengendara motor.Namun,
nyatanya seringkali banyak yang abai soal itu. Banyak sekali orang yang dengan santainya mengendarai
motor tanpa memakai helm. Kalaupun pakai, helmnya cenderung helm non-SNI atau tidak sesuai
standar. Denda Rp 250 ribu atau penjara selama 1 bulan adalah hukuman yang akan mengenai orang
yang melakukan pelanggaran lalu lintas ini.

3.)Memakai Ponsel Saat Berkendara

Selain bisa menimbulkan kecelakaan lalu lintas, memakai ponsel saat berkendara juga termasuk
pelanggaran terhadap aturan lalu lintas. Denda Rp 750 ribu dan/atau penjara selama tiga bulan adalah
hukumannya.Untuk menghindari hukuman tersebut, alangkah lebih baik untuk tidak memakai ponsel
selama berkendara. Kalaupun harus memakai ponsel untuk kepentingan komunikasi, Sahabat bisa
meminggirkan kendaraan Sahabat terlebih dahulu.
4.)Tidak Menyalakan Lampu Utama Saat Berkendara di Waktu Malam

Demi keselamatan pengendara di waktu malam, pengendara wajib menyalakan lampu utama pada
kendaraan mereka. Namun, nyatanya, banyak sekali yang tidak melakukannya. Entah karena lupa
ataupun sengaja. Denda Rp 250 ribu dan/atau penjara satu bulan lamanya adalah hukuman untuk
pelanggaran lalu lintas ini

5.)Melanggar Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)

Kalau yang satu ini cukup sering ditemukan di berbagai sudut jalan. Bentuk pelanggaran ini bisa berbagai
rupa. Entah itu dengan menerobos lampu merah, ataupun parkir di tempat yang sudah ditandai simbol
dilarang parkir. Denda sebesar Rp 500 ribu dan/atau penjara selama dua bulan adalah sanksinya.

2.3 Pasal-Pasal yang Berkaitan dengan Pelanggaran Lalu Lintas

1.)Pasal 280 dan 281

Dua pasal yang saling berkaitan ini mengatur tentang pemakaian plat nomor, serta kepemilikan Surat
Izin Mengemudi (SIM). Pemakaian plat nomor pada kendaraan pribadi wajib hukumnya. Jika tidak,
pelanggar akan dikenai denda Rp 500 ribu dan/atau penjara dua bulan.Hal hampir serupa juga berlaku
untuk kepemilikan SIM. Setiap pengendara harus memiliki dan membawa identitas tersebut. Jika tidak,
pengendara akan mendapatkan hukuman berupa denda Rp 1 juta dan/atau penjara selama 4 bulan.

2.)Pasal 284

Pasal ini wajib diketahui bagi pengendara motor yang suka melintasi trotoar atau jalur pesepeda. Dalam
pasal ini, pengendara motor dilarang melewati dua jalur tersebut. Jika sampai melaluinya, pengendara
akan mendapat hukuman 2 bulan penjara dan/atau denda Rp 500 ribu.

3.)Pasal 285

Pasal satu ini mengatur para pengendara untuk melengkapi kelengkapan pada kendaraannya. Semisal
kaca spion, lampu utama, klakson, lampu rem, serta lampu penunjuk jalan. Sanksi sebesar Rp 250 ribu
dan/atau penjara 1 bulan adalah sanksi bagi pelanggar pasal ini.

4.)Pasal 287

Kalau yang satu ini mengatur banyak hal. Dua di antaranya adalah soal keharusan untuk tidak melanggar
APILL, serta keharusan untuk berkendara dengan batas kecepatan yang wajar. Sanksi atas pasal ini
adalah kurungan penjara hingga 2 bulan, dan/atau denda hingga Rp 500 ribu.

5.)Pasal 310

Pasal satu ini juga mengatur banyak hal yang berkaitan dengan pelanggaran lalu lintas. Saking
banyaknya, pasal ini sampai dibagi dalam tiga ayat.Satu di antaranya yang diatur pasal ini adalah
kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan orang lain tewas atau terluka. Sanksi atas pelanggaran pasal
ini cukup beragam. Salah satunya adalah hukuman penjara selama 1 tahun dan/atau denda mencapai Rp
2 juta.

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi terjadinya Pelanggaran Lalu Lintas

1. Kurangnya Kesadaran Berlalu Lintas

Masih banyak pengguna jalan yang tidak menerapkan etika kepada sesama pengguna jalan.Hal ini
diperparah dengan banyaknya pengemudi yang tingkat kematangannya masih kurang dalam
mengendalikan kendaraan.Selain itu, masih banyak pengemudi yang “sadar” hanya karena ada
polisi.Akibatnya, saat tidak ada polisi, mereka pun kembali pada kebiasaan lamaPadahal, tidak ada yang
bisa memprediksi apa yang akan terjadi di jalanan.

2. Rendahnya Pemahaman Aturan Lalu Lintas

Ternyata masih banyak pengguna jalan yang belum paham dengan aturan lalu lintas, bahkan yang paling
sederhana sekalipun.Mereka masih belum mengenal arti dari rambu, tanda lampu, marka, dan
peraturan lalu lintas lainnya.

3. Kebiasaan mencari jalan pintas

Kebanyakan orang melanggar rambu-rambu lalu lintas karena sudah terbiasa mencari jalan pintas.
Kebiasaan ini semakin didukung dengan alasan "lebih cepat sampai tujuan". Tak jarang muncul
pemikiran kalau adanya rambu lalu lintas justru menghambat perjalanan mereka, yang akhirnya
kebiasaan itu jadi pembenaran diri. Aturan-aturan yang ada pun dianggap tidak perlu. Kebiasaan seperti
ini sebenarnya membuat para pelanggar nekat melawan aturan yang akhirnya mempersulit diri sendiri.

4. Fenomena ikut-ikutan pengendara lain

Faktor yang mendorong seseorang melanggar aturan rambu lalu lintas disebabkan adanya konformitas.
Hal ini merupakan perubahan perilaku seseorang untuk mengikuti orang lain yang menurutnya benar
alias suka ikut-ikutan. Pernah lihat kan gerombolan pemotor yang masuk jalur busway? Biasanya itu
terjadi karena ada satu ada dua orang yang jadi pelopor masuk ke jalur terlarang itu. Kemudian disusul
oleh pengendara lain, akhirnya jalur busway dipenuhi oleh para pemotor.

5. Kondisi jalan

Berbagai kondisi jalan juga menjadi salah satu penyebab terjadinya pelanggaran. Seperti jalan yang
rusak, kurangnya marka atau rambu-rambu lalu lintas, alat pengawas atau pengamanan jalan serta
fasilitas pendukung lainnya. Di kota-kota besar mungkin faktor ini jarang ditemui. Lain hal dengan di
pedesaan atau kawasan lainnya, mungkin masih ada kondisi jalan yang tidak memadai. Namun semua
itu bisa dikurangi dengan rekayasa jalan sehingga dapat memengaruhi tingkah laku para pengguna jalan,
mengurangi serta mencegah tindakan yang membahayakan keselamatan dalam berlalu lintas.Dalam
berkendara, kita tidak perlu mengenal situasi jalan aman atau tidak dari polisi, jauh atau dekat bahkan
penting atau tidak dalam melengkapi syarat keamanan dalam berkendara. Sebagaimana aturan lalu
lintas itu dibuat, sudah sepatutnya untuk dipatuhi demi alasan keselamatan dan kenyamanan dalam
berlalu lintas.

2.5 Upaya-upaya yang telah Dilakukan Pihak Polisi dalam Penanggulangan Pelanggara Lalu Lintas

1. Memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat agar selalu mematuhi aturan berlalu lintas.

2. Mengadakan penyuluhan ke sekolah-sekolah,1 dan memberikan materi tentang berlalu lintas yang
baik.

3. Memberikan peringatan berupa tilang kepada masyarakat yang telah melanggar aturan berlalu lintas

BAB 3

Penutup

3.1 Kesimpulan

Banyak masyarakat yang tidak tertib lalu lintas pada saat berkendara di jalan raya sehingga terjadi
berbagai pelanggaran lalu lintas yang kerap mengakibatkan kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas.
Banyak pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi seperti: pelanggaran menerobos lampu merah, tidak
memakai helm ataupun sabuk pengaman pada saat berkendara, melawan arus, menaikkan dan
menurunkan penumpang disembarang tempat bagi angkutan umum, parkir disembarang tempat, tidak
menyalakan lampu utama pada saat berkendara bagi kendaraan roda dua dan lain sebagainya.
3.2 Saran

Demi mewujudkan Demi terwujudnya suasana lalu lintas yang tertib, aman, nyaman, teratur dan lancar
maka masyarakat hendaknya sadar akan pentingnya keselamatan dan ketertiban dalam hal berlalu lintas

Kami mengharapkan ada saran dari pembaca untuk kelompok kami mengenai pembahasan materi
ataupun penulisan kata dalam makalah ini,agar kami dapat memperbaiki yang masih kurang.

DAFTAR PUSTAKA

 http://digilib.unimed.ac.id/18154/10/NIM.%203103111038-BAB%20V.pdf
 Anggota kepolisian
 https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/5-faktor-penyebab-
pelanggaran-lalu-lintas-masih-sering-terjadi/
 https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/pelanggaran-lalu-lintas-
pengertian-jenis-pasal-dan-dendanya/

Você também pode gostar