Você está na página 1de 11

Tabel 1.

16 A Cabang – cabang ACA

Segmen Cabang Vaskularisasi


A1 : Segmen pre - communicans Lenticulostriata medial Nervus opticus, chiasma,
hypothalamus, septum
pellucidum, commisura anterior,
fornix, dan striata
A2 : Segmen post – Arteri rekuren Huebner Caput caudatus, anterior limb
communicans (pericallosal capsula interna, putamen, globus
vertical) pallidus, dan lobus frontal
inferior
Arteri frontal orbital Gyrus rectus. Gyri orbital medial,
tractus dan bulbus olfactorius
Arteri frontopolar Lobus frontal medial dan gyri
frontal superior
Arteri frontal internal anterior Lobus anterior dan medial
frontal
A3 : Cabang terminal atau Arteri callosomarginal Gyrus cingulatus dan lobulus
cortical paracentralis
Arteri pericallosal Lobus parietalis medialis dan
precuneus
Arteri frontal internal media Lobus frontal medial
Arteri frontal internal posterior Lobus frontal posteromedial
Arteri paracentral Sulcus centralis pada lobus
frontal medial
Arteri parietal superior Lobus parietal medial dan
superior
Arteri parietal inferior Lobus parietal medial dan
inferior

Tabel 1.16B Cabang – cabang MCA

Arteri orbitofrontal Gyri frontal media dan inferior


Arteri prefrontal Gyri frontal media dan inferior
Arteri precentral Gyri precentral media dan inferior
Arteri central Gyrus postcentral superior dan anterior inferior
Arteri parietal anterior Lobus parietal superior
Arteri parietal posterior Lobus parietal posterior, superior dan inferior
Arteri angular Gyrus temporal superior posterior dan gyrus
occipitalis
Arteri temporo-occipital Gyri temporal superior, media dan inferior dan
gyrus occipitalis
Arteri posterotemporal Gyri temporal superior, media dan inferior
Arteri temporal medial Gyri temporal superior, media dan inferior
Tabel 1.17 Segmen PICA

Segmen medullary anterior Mulai dari PICA dan memanjang sampai hamper
seluruh bagian olive
Segmen medullary lateral Mulai dari olive sampai nervus glossofaringeal,
vagus dan accessories
Segmen tonsilomedullary Memanjang sampai bagian tengah tonsil cerebelli.
Membentuk lengkungan caudal sebelum berbelok
di superior membentukperpanjangan caudal dari
tonsil
Segmen telovelotonsillar Mulai dari midtonsillar dan memanjang sampai
fissure dari vermis, tonsil dan hemisfer cerebelli
Segmen cortical Cabang terminal yang memvaskularisasi vermis
dan hemisfer

Tabel 1.18 Cabang – cabang Arteri Basiler

Arteri cerebellar inferior anterior (AICA) Menyeberangi cisterna cerebellopontine angle,


inferior dari CN VII dan VIII.
Vaskularisasi pons lateral, pedunculus cerebellaris
medius, dan cerebellum anterolateral, begitu juga
CN VII dan VIII
Arteri labyrinthine Vaskularisasi labyrinthi
Arteri superior cerebelli (SCA) Berjalan dibawah CN III.
Vaskularisasi vermis, nucleus cerebellar profunda,
dan superior cerebelli
Arteri cerebri posterior (PCA) Vaskularisasi lobus temporal, parietal dan
occipital, begitu juga brainstem dan plexus
choroideus tertius dan ventriculus lateralis.
Terbagi menjadi 3 segmen.
Tabel 1.19 Segmen PCA

Segmen Deskripsi Cabang


Segmen P1 Memanjang dari PCA sampai PCOM Arteri thalamoperforator
posterior : vaskularisasi thalamus
dan midbrain.
Arteri choroidal posterior medial
: vaskularisasi choroid dari
ventriculus tertius, glandula
pinealis, thalamus dan midbrain
Segmen P2 Memanjang dari PCOM sampai quadrigeminal Arteri choroidal posterior lateral
plate : vaskularisasi thalamus dan
plexus choroidal dari ventriculus
lateralis.
Arteri thalamogeniculate medial
dan lateral : vaskularisasi corpus
geniculatum medial dan lateral,
pulvinar, colliculus superior dan
crus cerebri
Segmen P3 Mulai di cisterna quadrigeminal dan Arteri temporalis posterior :
melanjutkan diri ke distal vaskularisasi lobus temporal dan
occipital.
Arteri ociipital internal :
mempercabang kan 3 cabang.
Arteri parieto-occipital :
vaskularisasi bagian medial dari
hemisfer posterior
Arteri calcarina : vaskularisasi
lobus occipitalis dan utamanya
cortex visual primer
Arteri pericallosal posterior :
vaskularisasi splenium corpus
callosum
PCA : Arteri cerebri posterior, PCOM : arteri communicans posterior
Tabel 1.20 Anomali Circulus Willisi

Lokasi Anomali
ACOM 70% terletak di atas chiasma opticum, sedangkan 30% terletak dibawahnya
ACA Hipoplasia atau tidak adanya salah satu dari segmen A1
PCOM Hipoplasia atau tidak adanya salah satu atau kedua arteri PCOM
ACA Infra-optic yang berasal dari A1
ACA Fenestrata A1-dapat memiliki multiple pedikel ACA, dengan tidak adanya ACOM
ACA Azygous ACA- sebuah vaskuler tidak berpasangan yang memvaskularisasi cortex sinistra
dan dekstra. Kejadian ini dihubungkan dengan tingginya prevalensi aneurisma.
ACA Take-off dari A1 didekat asal oftalmica. Juga dihubungkan dengan tingginya angka
kejadian aneurisma.
ACA : Arteri cerebri anterior, ACOM : arteri communicans anterior

Tabel 1.21 Daerah teritori Watershed

ACA-MCA Cortex dan white matter profunda superior secara


anteromedial
Arteri pericallosal posterior-ACA Membantu vaskularisasi splenium dan cortex
parietal posterior medial
Arteri calcarina-MCA Membantu vaskularisasi lobus occipital posterior.
MCA paling bertanggung jawab terhadap
representasi macular dari cortex.
Arteri parieto-occipital-ACA Vaskularisasi overlapping dari 1/3 posterior
hemisfer medial
Arteri temporal posterior-MCA Teritori overlapping pada lobus temporal posterior
Lenticulostriata-MCA Membantu vaskularisasi centrum semiovale dan
corona radiata
ACA : Arteri cerebri anterior, MCA “: Arteri cerebri media
Tabel 1.22 Vena – vena Cerebral

Lokasi Vena Pola drainase


Fossa anterior dan media Vena cerebri media superficial Terletak pada fissura sylvii. Drainase
menuju vena Labbe dan Trolard dan
menuju sinus cavernosus.
Vena Trolard Drainase superficial cortex. Drainase
dari fissure sylvii menuju sinus sagittal
superior
Vena Labbe Drainase superficial cortex. Drainase
dari fissure sylvii menuju sinus
transversus
Vena septal Berjalan di posterior dari cornu anterior
ventriculus lateralis sepanjang septum
pellucidum, mendrainase daerah
profunda white matter
Vena caudata anterior Drainase white matter profunda dari
anterior dan lateral ventriculus lateralis,
dan caudatus. Berjalan pada
permukaan ventricular caudatus dan
mendrainase menuju vena
thalamostriata.
Vena choroidal Drainase plexus choroideus dari
ventriculus lateralis. Mendrainase
menuju vena thalamostriata.
Vena thalamostriata Berjalan sepanjang sulcus antara
thalamus dan caput caudatus,
mendrainase dari struktur – struktur ini.
Drainase menuju vena cerebri interna.
Menerima darah dari vena caudata
anterior
Vena atrial Vena medial dan alteral mendrainase
atrium dan cornu occipital dari
ventriculus lateralis menuju vena
cerebri interna
Vena cerebri interna Vena berpasangan yang terletak pada
tela choroidea dari ventriculus lateralis
yang berjalan melewati thalamus dan
posterior dari cisterna quadrigeminal.
Vena berpasangan bergabung untuk
membantu vena Galen
Vena basal Rosenthal Drainase dari lobus temporal anterior
dan medial. Melewati cisterna ambient.
Bergabung dengan vena cerebri interna
untuk membentuk vena Galen
Vena Galen Dibentuk dari pertemuan kedua vena
cerebri interna, vena basal Rosenthal,
Lokasi Vena Pola Drainase
vena occipital, dan vena Callosal tidak
berpasangan. Bergabung dengan sinus
sagittal inferior untuk membentuk sinus
rectus
Fossa posterior Vena hemisferic superior dan Plexus vena yang mengelilingi
vermian superior cerebellum. Drainase permukaan
tentorium dari cerebellum.
Drainase menuju vena Galen di anterior
atau sinus rectus dan transversus atau
torcula di posterior.
Vena hemispheric inferior dan Plexus vena mengelilingi cerebellum di
vermian inferior posterior dan di antara sinus sigmoid.
Drainase permukaan suboccipital dari
cerebellum. Drainase menuju sinus
rectus atau sinus transversus dari
torcula
Vena hemisferic anterior Drainase permukaan petrosal dari
cerebellum. Bersatu dengan vena –
vena dari brainstem untuk mendrainase
menuju vena petrosus superior
Vena fissura Drainase ½ superior dari atap
cerebellomesencephalic ventriculus quartus
Vena fissura cerebromedullary Drainase ½ inferior dari atap ventriculus
quartus
Vena fissura cerebellopontine Drainase recessus lateralis dan dinding
lateralis dari ventriculus quartus
Vena pedunculus cerebelli Drainase pedunculus cerebri superior.
superior Terletak pada fissura
cerebelloomecensephalic
Vena pedunculus cerebri medius Drainase pedunculus cerebri media.
Terletak pada fissura cerebellopotine
Vena pedunculus cerebri inferior Drainase pedunculus cerebri inferior.
Terletak pada fissura
cerebellomedullary
Tabel 1.23 Sinus Venosus Dura

Sinus cavernosus Terletak pada kedua sisi sinus sphenoidalis, sella tursica, dan
glandula hipofisis.
Margo anterior : Fissura orbitalis superior
Margo posterior : Apex petrosus
Koneksi vena intercavernosus Dinamakan demikian karena hubungannya dengan glandula
hipofisis. Sinus intercavernosus anterior melewati bagian anterior
atau anterior-inferior glandula hipofisis. Sinus intercavernosus
posterior melewati bagian posterior atau posterior-inferior
glandula hipofisis. Salah satu atau kedua-duanya dapat absen. Jika
keduanya ada, maka disebut dengan sinus circular. Dapat menjadi
lokasi perdarahan selama operasi hipofisis transsphenoidal.
Sinus sagittalis superior Memanjang dari foramen cecum di anterior menuju torcula di
posterior. Terletak di garis tengah, menempel pada calvaria. DI
inferior, dura mendekat mementuk falx cerebri. Predominan
mendrainase menuju sinus transversus dextra
Sinus sagittalis inferior Berjalan melalui margo inferior falx cerebri. Drainase dari corpus
callosum dan gyrus cingulate. Bergabung dengan vena Galen dan
bersama – sama mendrainase menuju sinus rectus. Predominan
mendrainase menuju sinus transversus sinistra.
Sinus petrosus superior Berawal didalam perlekatan tentorium ke petrous ridge. Drainase
cerebellum dan brainstem. Mendrainase menuju sinus cavernosus
di medial dan sinus transversus/sigmoideus di lateral.
Sinus petrosus inferior Terletak pada pertemuan os petrosus ddengan os occipital pars
basilar. Mulai dari ujung posterior sinus cavernosus. Berakhir di
foramen jugularis di dalam vena jugularis
Sinus transversus Mulai di trocula. Berjalan di lateral dari permukaan dalam os
occipitalis. Berakhir menjadi sinus sigmoideus pada petrous ridge
Sinus sigmoideus Mulai dengan sinus transversus. Berakhir ketika vena jugularis
interna memasuki foramen jugulare

Tabel 1.24 Vena - Vena Brainstem

Pola Drainase Vena


Vena yang mendrainase secara Longitudinal Vena medullary anterior median dan vena
pontomesencephalic anterior median
Vena medullary anterior lateral dan
pontomesencephalic
Vena mesencephalic lateral
Vena medullary lateral dan retro-olivary
Vena yang mendrainase secara Transversal Vena peduncular
Vena communicans posterior
Vena pontine transversus
Vena medullary transversus
Tabel 1.25 Anastomosis Arteri Mayor

Arteri Mayor Cabang Anastomosis


ECA Arteri thyroidea superior Subcalvia melalui arteri thyroidea inferior.
Kontralateral arteri thyroidea auperior. Arteri
thyroidea ima dari truncus brachiocephalicus
Arteri pharyngeal ascendens ICA via segmen C2,C2-C3 dan C4 (caroticotympanic,
arteri vidian dan truncus inferolateral, secara
berurutan). ECA via arteri occipital, meningea
media, meningea accessoria, pharyngeal dorsal, dan
arteri palatine ascendens. Berpotensi berbahaya
selama embolisasi lesi extracranial. VA via cabang
musculospinal. Subclavia via arteri cervical
ascendens
Arteri lingualis ECA via arteri facialis dan thyroidea superior
Arteri facialis ICA via arteri ophtalmica. ECA via arteri angularis,
lingualis dan facialis transversalis.
Arteri occipitalis ECA via pharyngeal ascendens, superficial
temporalis dan auricularis posterior. VA via cabang
musculospinal. Arteri subclavia via arteri cervical
ascendens
Arteri auricularis posterior ECA via arteri occipitalis dan temporalis superior
Arteri temporalis superficialis ECA via arteri ophtalmica. ECA via arteri facialis,
occipitalis dan maxillaris.
Arteri maxillaris interna ICA via trunkus inferolateral, arteri opthalmica, dan
vidia. ECA via arteri infraorbitallis, buccalis,
temporalis profunda anterior, facialis transversa,
facialis, dan ophtalmica
ICA ICA BA via arteri trigeminalis persisten, proatlantal, otic,
atau hypoglossal
C6 : Arteri meningea media, segmen ophtalmica,
lingualis, meningeal recurrens, arteri opthalmica,
extraorbital, ethmoidalis, dan facialis
C7 : Arteri choroidal anterior, choroidal posterior
medial
Intracranial Ciculus Willisi, collateral leptomeningeal, transdural
Extracranial Steal Syndromes Subclavia (aliran balik dalam VA dari obstruksi
proximal arteri subclavia menuju VA). Carotis
(Oklusi CCA disertai aliran balik ECA), claudication
mentalis
BA : Arteri basillaris, CCA : arteri carotis communis, ECA : arteri carotis externa, ICA : arteri carotis
interna, VA : arteri vertebralis
Gambar 1.10. Injeksi Arteri carotis interna (ICA) sinistra. (A) AP dan (B) tampak lateral. ACI terminal
landic ((ICAt) terlihat bercabang menjadi arteri cerebri anterior (ACA) dan media (MCA). Arteri oftalmika
(OA),communicans posterior (PCOM), dan choroidal anterior(AChA) tampak pada lateral view sebelum
ICA berakhir. Cabang – cabang dari ACA (segmen A1-A4) adalah arteri rekuren Huebner (RAH),
callosomarginal(CM), pericallosal (PC), frontopolar(FP), orbitofrontal (OF), dan cortical A4 terlihat disini.
Arteri lenticulostriata (LS) berasal dari MCA proximal (M1) sebelum bercabang ke divisi M2. Terlihat juga
arteri operculofrontal (OFA) dan rolandic (RLA). Titik sylvian (SP) terdiri atas segmen sylvian (M3) dari
MCA, juga terlihat. Cabang (M4) kortikal juga terlihat, yaitu temporal posterior (PTA), temporal0occipital
(TO), angular (ANA) dan arteri anterior (APA) dan posterior parietal (PPA)

Gambar 1.1 Perkembangan progresif dan pengaturan aorta dan percabangannya tergambar disini.
Dimulai dengan stadium fetus berukuran 3 mm sampai menjadi stadium cukup umur.

Gambar 1.2 Perkembangan progresif dari arteri cephalic (carotis, subclavia, dan pulmonalis) yang
berasal dari arcus aorticus dan pharyngeus (III sampai VII) tergambar disini dari stadium fetus sampai
stadium akhir dewasa.

Gambar 1.3 Variasi arcus aorta. Tergambar disini beberapa sejumlah variasi dari arcus aorta dan
anomalinya. CCA ; arteri carotis communis, SA : arteri subclavia, ICA : arteri carotis interna, VA : arteri
vertebralis

Gambar 1.4 Arteri carotis cervical :Angiografi arteri carotis communis sinistra (tampak lateral). Arteri
carotis communis (CCA) berbifurkasi menjadi arteri carotis interna (ICA) dan externa (ECA)

Gambar 1.5 Injeksi arteri carotis externa (ECA) selektif disertai reflux dari arteri carotis interna. ECA dan
cabang – cabangnya terlihat, thyroidea superior (STHY), facialis (FA), lingualis (LA), pharyngeal ascendens
(APA(, occipita1 dan dura intracranial pada foramen magnum, V4 = segmen intradural sering
teridentifikasi sebagai penyempitan dari diameter arteri ketika ia memasuki dura dan ebrjalan menuju
arteri basillaris (BA).

Gambar 1.6 Angiografi cervical menampilkan 4 divisi anatomical (V1-V4) dari arteri vertebralis ketika
berjalan dari subcalavia menuju arteri basillaris. V1 = segmen extraosseus berjalan dari asalnya di arteri
subclavia (SC) sampai titik masuknya di foramen tansversarium, V2 = segmen foraminal yang berjalan
didalam foramen transversus, V3 = segmen extraspinal terdiri atas segmen arteri di antara vertebra C1
dan dura intracranial pada foramen magnum, V4 = segmen intradural sering teridentifikasi sebagai
penyempitan diameter arteri ketika memasuki dura dan berjalan menuju arteri basillaris (BA).

Gambar 1.7 Tampilan angiografi dari vena extracranial wajah dan leher pada posisi AP (A) dan lateral
(B). Vena angularis (AV) mulai dari angulus palpebralis medialis dan mendrainase menuju vena facialis
anterior (AFV). Plexus venosus pterygoideus (PVP) mendrainase menuju vena facialis profunda (DFV),
yang bergabung dengan vena facialis superficialis (SFV) sebelum mendrainase menuju vena jugularis
externa (EJV). Vena opthalmica superior (SOV) dan vena opthalmica inferior (IOV) mendrainase
intracranial menuju sinus cavernosus (CS), dan menuju sinus petrosus superior (SPS) dan inferior (IPS)
dan menuju vena jugularis interna (IJV). Vena facialis posterior (PFV) juga dapat teridentifikasi
mendrainase aspek posterior wajah.

Gambar 1.8 Arteri carotis interna (ICA). Pengertian tentang anatomi ICA lebih baik dilakukan dengan
membuat segmen – segmen secara artifisial (C1-C7) berdasarkan hubungan anatominya terhadap
struktur – struktur lainnya ketika ia berjalan dari leher sampai ke otak. Sistem – system yang berbeda
telah diciptakan untuk membagi arteri, tapi yang berikut adalah pembagin yang paling sering digunakan;
cervical (C1), petrosus (C2), lacerum (C3), cavernosus (C4), cinoidal (C5), opthalmica (C6), communicans
(C7)

Gambar 1.9 PCOM fetus, Injeksi ICA kiri menampilkan sebuah PCOM fetus. Arteri ini menyuplain darah
menuju arteri cerebri posterior: segmen P1 biasanya hipoplastik ketika sebuah PCOM fetus ada.

Gambar 1.11 Sirkulasi posterior : angiografi arteri vertebralis terlihat pada penampakan AP (A) dan
lateral (B) yang menampilkan arteri vertebralis (VA) intracranial dan arteri cerebellar posterior inferior
(PICA) yang teridentifikasi oleh adanya hairpin loop ketika ia berjalan di sekitar tonsillar cerebelli. PICA
diberi nama berdasarkan struktur disekitarnya : medullary anterior (AM), medullary lateralis (LM),
tonsillar (TL), telovelar (TV), dan segmen cortical. Arteri cerebelli anterior inferior (AICA) dan superior
cerebelli terlihat berasal dari arteri basillaris (BA), yang berakhir sebagai arteri cerebri posterior (PCA),
thalamoperforata (TPF) dan arteri thalamogeniculata (TGA) terlihat muncul dari apex basillaris dan
PCOM.Cabang dari PCA terlihat disini yaitu temporalis posterior (PT), temporalis inferior (IT), parieto-
occipitalis (PO), choroidal posterior medial (MPC), choroidal posterior lateral (LPC), splenial (SPL), dan
cabang calcarina (CA)

Gambar 1.12 Kontributor – contributor dari suplai darah hemisfer cerebri. Terlihat pada gambar ini
suplai – suplai arteri tehadap hemisfer cerebri.

Gambar 1.13 Daerah watershed. Daerah teritori vaskularisasi yang overlapping antara arteri cerebri
anterior, media dan posterior.

Gambar 1.14 Anatomi vena cerebri.Angiografi Fase AP (A) dan lateral (B) menampilkan sinus venosus
duradan system venosus profunda dan superficial. (1) Sinus venosus duralis : sagittalis superior (SSS) dan
rectus (STS) berkumpul pada torcula (TCS), yang mana mendrainase menuju sinus transversus (TVS) dan
kemudian men jadi sinus sigmoideus (SGS) sebelum keluar dari cranium dan membentuk bulbus
jugularis interna (IJB) dan vena jugularis interna (IJV). Sinus petrosus superior (SPS) terlihat mendrainase
menuju TVS-SGS junction. (2) system vena cerebral superficial. Tiga vena superficialis besar adalah vena
Trolard (VOT), cerebralis superficialis(atau vena fissure sylvii,SFV), dan vena Labbe (VOL). Drainase dari
VOT menuju SSS, selagi drainase SFV menuju SSS via VOT atau menuju ke sinus cavernosus (CVS), dan
kemudian VOL men drainase paling banyak ke TVS.Banyak vena cortical lain yang tidak memiliki nama
terlihat (CXV). (3) Sistem vena cerebral profunda. Mendrainase menuju struktur profunda dari otak
dengan mengosongkan septal anterior (ASV), thalamostriata (TSV), choroidal (CV), cerebri anterior
(ACV), dan terminal (TV) menuju vena cerebri anterior yang lebih besar (ICV). Yang bergabung dengan
vena basal Rosenthal (BVR) untuk membentuk vena Galen (VOG), yang mengosongkan sinus sagittalis
inferior (ISS) ke dalam sinus rectus (SS).

Você também pode gostar