Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Di susun oleh :
Kelompok VII
RESTIYANTI ( 032101116 )
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapakan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “ Manusia,Sains,Tegnologi,dan Seni” ini
dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW. Keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusun makalah dapat dibuat dangan
sebaiknya-baiknya. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
sehingga kami mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Penyusun memohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT. Dan
kekurangan pasti milik kita sebagai sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfat
bagi kita semuanya.
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan.................................................................................................................... 8
B. Saran.......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak sekali pengertian tentang manusia maupun penggolongannya. Manusia atau
orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani dan istilah kebudayaan atau secara
campuran. Secara biologis manusia dikatakan sebagai homo sapiens artiya spesies mamalia yang
memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dibandingkan dengan spesies lainnya, selain itu dapat
diartikan sebagai manusia berfikir. Manusia sebagai homo sapiens atau manusia berfikir, akan
menghasilkan buah fikir yang beragam, seperti sains, teknologi (homo faber), dan seni (homo
esteticus). Hal tersebut merupakan hal terpenting dalam peradaban.
Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu sains, teknologi dan seni sudah ada. Seseorang
menggunakann sains, teknologi dan seni sebagai sarana untuk hidup lebih baik, lebih aman dan
sebagainya. Perkembangan ketiga bidang tersebut juga terjadi karena seseorang menggunakan
akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya agar di masa yang akan datang
menjadi lebih baik.
Pada satu sisi, perkembangan dunia sains, teknologi dan seni yang demikian
mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban
umat manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah kita capai sekarang benar-
benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi
kehidupan umat manusia. Sumbangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap peradaban dan
kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri
sendiri akan kenyataan bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni mendatangkan malapetaka
dan kesengsaraan bagi manusia jika disalahgunakan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah, sebagai
berikut:
1. Bagaimana hakikat dan makana sains teknologi, dan seni bagi manusia?
2. Bagaimana dampak penyalahgunaan IPTEKS pada kehidupan social dan budaya?
3. Bagaimana probmatika pemanfaatan IPTEKS di Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa hakikat dan makna sains, teknologi, dan seni bagi manusia.
2. Untuk mengetahui bagaimana dampak dari penyalahgunaan IPTEKS pada
kehidupan social budaya.
3. Untuk mengetahui apa saja problematika pemanfaatan IPTEKS di Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan kajian filsafat ilmu, istilah Ipteks (ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni)
juga sering dibedakan secara terpisah atau sendiri-sendiri, karena masing-masing ketiga istilah
itu dianggap memiliki bobot keilmiahan yang berbeda-beda.
Menurut pengertian ini, pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam diri
tiap orang yang tumbuh sejak ia dilahirkan. Oleh karena itu, manusia yang normal, sekolah atu
tidak sekolah, sudah pasti dianggap memiliki pengetahuan. Pengetahuan dapat dikembangkan
manusia karena dua hal :
Pengetahuan yang sifatnya acak perlu ditingkatkan lagi derajat atau bobot keilmiahannya
sehingga berubah menjadi ilmu. Dengan demikian pengetahuan yang bersifat acak serta terbuka
itu dengan melalui proses, dapat diorganisasikan dan disusun menjadi bidang-bidang ilmu.
Ilmu dapat diartikan sebagai pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan
menggunakan kekuatan pemikiran, di mana pengetahuan tersebut selalu dapat dikontrol oleh
setiap orang yang ingin mengetahuinya. Berpijak dari pengertian ini, maka ilmu memiliki
kandungan unsur-unsur pokok sebagai berikut:
3
Sedangkan berbicara masalah teknologi, dimana istilah teknologi sendiri sebenarnya
sudah mengandung pengertian sains dan egati atau engineering, sebab produk-produk teknologi
tidaklah mungkin ada tanpa didasari adanya sains. Sementara itu, dalam sudut pandang budaya,
teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari sains.
4
C. Problematika Pemanfaatan IPTEKS di Indonesia
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam
bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi
yang telah dihasilkan dalam egati terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya
diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk
hal egatif.
Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya
kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong
telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan
5
kesatuan egati. Akibat lanjut bisa dilihat egativ, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan
remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-
coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
Masalah yang dihadapi bangsa Indonesia terkait dengan pemanfaatan sains, teknologi dan seni
ini dapat diidentifikasi sebagai berikut (RPJMN 2004-2009):
1. Rendahnya kemampuan Ipteks nasional dalam menghadapi perkembangan global.
Hal ini ditunjukkan dengan Indeks Pencapaian Teknologi (IPT) dalam lapaoran
UNDP tahun 2001 menunjukkan tingkat pencapaian teknologi Indonesia masih
berada pada urutan ke-60 dari 72 negara.
2. Rendahnya kontribusi Ipteks nasional di egati produksi. Hal ini antara lain
ditunjukkan oleh kurangnya efisiensi dan rendahnya produktivitas, serta
minimnya kandungan teknologi dalam kegiatan ekspor.
3. Belum optimalnya mekanisme intermediasi Ipteks yang menjembatani interaksi
antara kapasitas penyedia Ipteks dengan kebutuhan pengguna. Masalah ini dapat
dilihat dari belum tertatanya infrastruktur Ipteks, antara lain institusi yang
mengolah dan menerjemahkan hasil pengembangan IPTEKS menjadi preskripsi
teknologi yang siap pakai untuk difungsikan dalam egati produksi.
4. Lemahnya sinergi kebijakan Ipteks, sehingga kegiatan Ipteks belum sanggup
memberikan hasil yang signifikan.
5. Belum berkembangnya budaya Ipteks di kalangan masyarakat. Budaya bangsa
secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai Ipteks yang mempunyai
penalaran objektif, rasional, maju, unggul, dan mandiri. Pola egat masyarakat
belum berkembang egativ yang lebih suka menciptakan daripada sekedar
memakai, lebih suka membuat dari sekadar membeli, serta lebih suka belajar dan
berkreasi daripada sekedar menggunakan teknologi yang ada.
6. Belum optimalnya peran Ipteks dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan
hidup. Kemajuan Ipteks berakibat pula pada munculnya permasalahan
lingkungan. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh belum berkembangnya egati
manajemen dan teknologi pelestarian fungsi lingkungan hidup.
6
7. Masih lemahnya peran Ipteks dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana
alam. Wilayah Indonesia dalam konteks ilmu kebumian global merupakan
wilayah yang rawan bencana. Banyaknya korban akibat bencana alam merupakan
egative bahwa pembangunan Indonesia belum berwawasan bencana.
Kemampuan Ipteks nasional belum optimal dalam memberiakan antisipasi dan
solusi strategis terhadap berbagai permasalahan bencana alam, seperti pemanasan
global, egativ iklim, kebakaran hutan, banjir, longsor, gempa bumi, dan tsunami.
7
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan
teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberi manfaat positif
bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati
banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan ddalam decade terakhir
ini. Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi
mendatangkan berbagai evek negatif bagi manusia. Oleh karena itu untuk mencegah atau
mengurangi akibat negative kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat
peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna
teknologi.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah di atas masih terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kata sempurna. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari pembaca.
8
DAFTAR PUSTAKA
Tumanggor, Rusmin, ddk. 2008. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Predana Media
Group.
Tasmuji, ddk. 2011. Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar Ilmu Budaya Dasar. Surabaya:
IAIN Sunan Ampel Press.
Setiadi, Elly M, 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana Predana.
Sujarwa. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Yogyakarta: Pustak Pelajar.