Você está na página 1de 4

MANHAJ SALAF

kHUTBATUL HAJAH LENGKAP

KALIMAT PEMBUKA DALAM SETIAP MAJELIS, CERAMAH, DAKWAH, RAPAT, SEMINAR, NIKAHAN ATAU
PERKUMPULAN LAINNYA YANG SESUAI SUNNAH RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM.

Di sunnahkan membuka majelis dengan khutbatul hajah dimana Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam
)senantiasa membacanya setiap akan khuthbah, ceramah, baik pada pernikahan, muhadharah (ceramah
ataupun pertemuan, dan sunnah ini pun di lanjutkan oleh sahabat-sahabat lainnya.
(Lihat: Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah).

Berikut Muqadimah lengkap Khutbah Rasullullah shallallahu alaihi wa sallam:

.


.



.



.
. .

.

(Lihat: khutbatul haajah, shahih di riwayatkan dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam oleh Nasa'i
[III/104], Ibnu Majah [I/352/1110], Abu Dawud [III,460/1090]. Lihat Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah hal. 144-
145).

Di riwayatkan pula oleh Tirmidzi, ketika Nabi di tanya tentang doa tersebut, beliau menjawab, untuk
melunturkan dosa selama di majelis.

Rincian lafadznya:

.








.

Innalhamdalillahi nahmaduhu wanastaiinuhu wanastaghfiruhu Wanaudzubiillah minsyurruri anfusinaa


waminsayyiati amaalinnaa Manyahdihillah falah mudhillalah Wa man yudh lil falaa haadiyalah Wa
asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa
rasuuluh.

Ya ayyuhal-ladzina 'amanuttaqullaha haqqa tuqatihi wala tamutunna illa wa antum muslimun.


)(QS. Ali 'Imran : 102







Yaa ayyuhannaasut taquuw rabbakumullazhiy khalaqakum min nafsiwwaahidatiw wa khalaqa minhaa


zawjahaa wa bastyam minhumaa rijaalan kasthiyraw wa nisaa-'aa wat-taqullaahal-la dzhiy tasaa-aluuna
bihii wal arhaam innallaaha kaana alaykum raqiybaa.
(QS. An-Nisaa : 1)



. .

Ya ayyuhalladziina 'amanuu ittaquullaha waquuwluu qawlan sadiiydan. Yuslih lakum a'malukum


wayaghfirlakum dzunuuwbakum waman yuti'i-llaha warosuulahu faqod faza fawzan 'adzhiiyma.
(QS. Al-Ahzaab : 70-71)

Amma ba'du, Fa inna asdaqol hadiitsi kitaabulloohi wakhoirul hadyii hadyu muhammadin shallallahu
'alaihi wa sallam, wasyarrull umuuri muh da tsaa tuhaa wakulla muh da tsaatin bid'ah wakullah bid'tin
dholaalalah, wakullah dhaalaatin fiyn naar.

Artinya:
"Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Taala Yang kita memuji-Nya, kita memohon
pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan
keburukan amal-amal kami. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk di sembah melainkan Ia
Subhanahu wa Taala dan tiada sekutu bagi-Nya serta Muhammad Shallallahu alaihi wa salam adalah
utusan Allah Subhanahu wa taala".

Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan
janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan islam.
(QS. Ali 'Imran : 102).

Wahai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang menciptakanmu dari satu jiwa dan
menciptakan dari satu jiwa ini pasangannya dan memperkembangbiakkan dari keduanya kaum lelaki
yang banyak dan kaum wanita. Maka bertaqwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah senantiasa
menjaga dan mengawasimu.
(QS. An-Nisaa : 1).

Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar
niscaya Ia akan memperbaiki untuk kalian amal-amal kalian, dan akan mengampuni dosa-dosa kalian,
dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya maka baginya kemenangan yang besar.
(QS. Al-Ahzaab : 70-71).

"Adapun selanjutnya sebaik baik perkataan adalah kitabullah (Al Qur'an), sebaik baik petunjuk adalah
petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (as sunnah) hati-hatilah kalian dengan perkara baru,
karena setiap perkara baru adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan
tempatnya di neraka".

DOA PENUTUP MAJELIS YAITU DO'A KAFARATUL MAJELIS.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilahailla anta astagfiruka waatubu ilaik


(HR. Tirmidzi, Shahih).

Artinya:
Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq
disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.

Keterangan:
Pengantar khutbah hajah di atas di riwayatkan pula dari enam sahabat. Mereka adalah: Ibnu Masud,
Abu Musa Al-Asyari, Abdullah bin Abbas, Jabir bin Abdillah, Nubaith bin Syarith, dan Aisyah radhiallahu
anhum .

Dari Ibnu Masud Radhiyallahu 'anhu berkata:


. : [ ]

:

"Dari Abdullah bin Masud Radhiallahu anhu, beliau mengatakan: Nabi shallallahu alaihi wa sallam
mengajari kami khutbatul hajah sebagaimana lafal diatas .
(HR. Abu Daud, An-Nasai, Al-Hakim, Daud Ath-Thayalisi, Imam Ahmad, dan Abu Ya la; dinilai sahih oleh
Syekh Al-Albani).

Keterangan Umum

Pengantar khutbah di atas di sebut sebagai khutbatul hajah. Ada yang mengatakan bahwa yang di
maksud dengan hajah pada hadits ini adalah akad nikah, karena pada acara inilah, umumnya
seseorang membaca khutbatul hajah, yang umumnya tidak di baca pada kesempatan yang lain.

Hanya saja, yang zahir, hadits ini bersifat umum untuk semua hajat dan kepentingan, baik kepentingan
akad nikah maupun lainnya. Karena itu, selayaknya seseorang menggunakan pengantar khutbah ini
untuk menyampaikan kepentingannya dan semua rencana hidupnya. Demikian keterangan dari Imam
Muhammad As-Sindi dalam Hasyiyah (catatan kaki) untuk Sunan Nasai, 3:105.
Setelah mengutip pendapat di atas, Syekh Al-Albani Rahimahullah memberi komentar:

Pemaknaan ini (hajah di maknai dengan nikah) adalah pemaknaan yang lemah, bahkan keliru, karena
adanya riwayat yang shahih dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau shallallahu alaihi wa
sallam pernah menyampaikannya selain saat akad nikah.
(Lihat: Khutbatul Hajah, hal. 31)

Você também pode gostar