Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tugas Pai Khutbah Jumat
Tugas Pai Khutbah Jumat
KHUTBAH JUMAT
SMP N 1 DELANGGU
MERAIH KEBENINGAN HATI
JamaahshalatJumatyangdirahmatiAllah
Sering kita jumpai banyak orang pada zaman sekarang lebih mengedepankan
penampilan indah pada penampilan luarnya, tubuhnya, pakaiannya, mobilnya,
rumahnya dan sebagainya, namun mereka melalaikan keindahan penampilan hati dan
bathinnya padahal keindahan hati jauh lebih penting, karena itulah tolok ukur kemuliaan
di sisi Allah:
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertaqwa di
)antara kalian. (QS al-Hujurt[49]:13
Dan dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah a\, Nabi Shallallahu
Alaihi wa Sallambersabda:
SesungguhnyaAllahtidakmelihatkepadabentukkalian,tubuhatauhartakalian,tetapi
Allahakanmelihatkepadahatidanamalkalian.
Oleh karenanya, hendaknya kita lebih memperhatikan kesucian hati kita, di samping
memperhatikan pula kesucian badan, pakaian, atau lingkungan kita.
JamaahshalatJumatyangdirahmatiAllah
Tazkiyatun nufus dalam arti menyucikan jiwa dari noda-noda dan dosa dengan ketaatan
dan keimanan adalah perkara yang sangat penting sekali, bahkan merupakan salah
satutugasintidaridakwahNabiMuhammadShallallahuAlaihiwaSallamadalah
mengemban tazkiyatun nufus. Allah berfirman:
.
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka,
yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka, dan mengajari
mereka Kitab dan Hikmah (as-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-
benar dalam kesesatan yang nyata. (QS al-Jumuah[62]:2)
Juga, tazkiyatun nufus adalah kunci kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan
akhirat. Allah berfirman:
JamaahshalatJumatrahimakumullah
Sesungguhnyaimandalamhatiitubisaluntur/usangsebagaimana usangnya pakaian,
makaperbaharuilahkeimanankalian.[1]
Dan sebagaimana dimaklumi bersama bahwa iman itu mencakup keyakinan, ucapan,
dan perbuatan.
Keyakinan. Dia mewujudkan amalan-amalan hati berupa cinta, berharap, takut, tawakal,
ikhlas, pengagungan kepada Allah dan Nabi-Nya, serta amalan-amalan hati lainnya.
Perbuatan. Dia membersihkan hatinya dengan ketaatan kepada Allah berupa amalan-
amalan badan seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan amalan-amalan lainnya.
Ucapan. Dia membersihkan hatinya dengan amalan-amalan lisan seperti membaca al-
Quran, dzikir, amar makruf nahi mungkar, dan sebagainya.
Tingkatan Kedua: Menyucikan hati dengan meninggalkan larangan Allah
Dia meninggalkan seluruh maksiat dan dosa dengan berbagai modelnya dan
tingkatannya, sebab dosa itu sangat meracuni hati dan merusaknya. Bukankah semua
kerusakan di muka bumi ini serta segala kerusakan dalam ekonomi, politik, sosial
melainkan karena akibat dosa?!!
Namun, perlu diketahui bahwa metode tazkiyatun nufus yang benar adalah apa yang
sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Hal ini kami tekankan,
karena akhir-akhir ini banyak bermunculan metode-metode baru untuk penyucian jiwa
danhatisehinggaterkadangmunculsuatukomentar:Salafitubagusdalammasalah
aqidahnya, tapi dalam masalah tazkiyah saya lebih memilih model dzikirnya
fulan(!), khuruj dan mudzakarahnyajamaahfulan(!), mabit dan muhasabahnya harakah
fulan(!).
Aduhai, apakah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya tidak
mengajarkan metode tazkiyatun nufus?! Mengapa mereka tidak merasa cukup dengan
metode yang diajarkan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya, bahkan
menginginkan metode-metode selainnya?!! Semoga Allah merahmati Imam Ibnu
Qayyim al-Jauziyyah tatkala mengatakan:
SesungguhnyaAllahmengutuspararasuluntukmengemban tazkiyah (penyucian) dan
pengobatan hati umat. Dan penyucian jiwa lebih berat daripada pengobatan badan.
Barangsiapa menyucikan dirinya dengan riyadhah, mujahadah, khulwah[2] yang tidak
dicontohkan oleh para rasul, maka perumpamaannya seperti pasien yang mengobati
penyakitnya dengan caranya sendiri. Akankah hal ini sama dengan cara para dokter?!
Sesungguhnya para rasul adalah dokter hati. Jadi, tidak ada cara/metode untuk
penyucianjiwakecualidaricarayangdiajarkanrasul.(Madarij Salikin 2/315)
JamaahshalatJumatrahimakumullah
Lantas bagaimana kiat-kiat untuk meraih kesucian dan kebeningan hati?! Ada beberapa
kiat jitu untuk meraihnya yang seandainya kita melaksankannya maka kita akan segera
meraihnya dengan izin Allah. Di antaranya:
Sekalipun hamba memiliki peran dalam penyucian hatinya, perlu dia sadari bahwa yang
memberikan taufiq kesucian dan kebeningan hati hanyalah Allah semata. Oleh
karenanya, Allah berfirman:
Maka seorang hamba, dalam setiap detiknya selalu membutuhkan pertolongan Allah
dan memohon kepada-Nya agar Allah menganugerahkan kepadanya kebeningan hati.
Oleh karena itulah, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada kita untuk
berdoa:
YaAllah,berikanlahkepadajiwakuketaqwaandansucikanlahjiwakarenaEngkau
adalah sebaik-baikDzatyangmenyucikannya.(HRMuslim:2722)
2. Berilmu
Ilmu adalah kunci yang pas untuk meraih kesucian hati. Sebab kesucian hati itu diraih
dengan melaksanakan ketaatan serta menjauhi larangan secara ikhlas dan sesuai
dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dan hal itu tidak mungkin
terwujudkan kecuali dengan ilmu. Oleh karenanya, Nabi Shallallahu Alaihi wa
Sallam bersabda:
Maka Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menjadikan ilmu agama sebagai faktor semua
kebaikan, karena dengan ilmu dia mampu beribadah kepada Allah secara benar.
3. Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya
Jika ilmu adalah kunci meraih kesucian jiwa, maka yang lebih utama daripada itu
adalahmengamalkanilmu.Apalahartinyajikakitabelajar,ikuttalim,danmenuntut
ilmu jika kita tidak mengamalkannya. Ibnul Qayyim v\ berkata:
Setiapilmudanamalyangtidakmenambahkekuatandalamkeimanandankeyakinan
maka telah termasuki (terkontaminasi), dan setiap iman yang tidak mendorong untuk
beramalmakatelahtermasuki(tercoreng).[3]
Jika kita melaksanakan perintah-perintah Allah seperti shalat, puasa, zakat, haji,
membaca al-Quranmakadisitulahhatiakansucidanbahagia.Sebaliknya,jikakita
menerjang larangan-larangan Allah, maka hati ini akan sempit dan terombang-ambing
dalam kegalauan.
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertaqwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS al-
Hasyr [59]: 18)
Seorang mukmin akan selalu mengoreksi dan mengevaluasi amalannya. Dia akan
berusaha untuk tidak terjerumus ke dalam dosa dengan menjauhi segala sarana yang
dapat merayunya seperti fitnah dunia, wanita, dan teman yang jelek. Dan jika dia telah
terjatuh ke dalam dosa, maka dia segera bertaubat dan selalu istighfar kepada Allah
dengan tekad yang bulat untuk tidak mengulangi dosanya lagi.
KHUTBAH KEDUA
JamaahshalatJumatrahimakumullah
Jika seorang hamba telah meraih kebeningan hati dan kesucian jiwa maka dia pun
akan meraih buah-buah indah darinya, di antaranya:
Bila kita memiliki hati yang bersih kepada Allah dan juga sesama manusia, maka Allah
akan menjadikan umat manusia mencintainya, sebagaimana firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, kelak Allah Yang Maha
Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang. (QS Maryam [19]:
96)
Kebahagiaan adalah suatu impian dan dambaan setiap insan baik pria atau wanita,
kecil atau dewasa, miskin atau kaya. Namun, kebahagiaan itu hanyalah diraih dengan
iman dan ketaatan bukan dengan dosa serta kemaksiatan. Allah berfirman:
Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS an-Nahl [16]: 97)
Surga adalah tempat kembali yang penuh dengan kenikmatan, sebagai balasan bagi
orang-orang yang memiliki hati bersih, pada suatu hari yang tidak bermanfaat lagi harta,
takhta, dan anak-anak.
Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal shalih, tentulah Kami tidak akan
menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.
Mereka itulah (orang-orangyang)bagimerekasurgaAdn,mengalirsungai-sungai di
bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai
pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil
bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan
tempat istirahat yang indah. (QS al-Kahfi [18]: 3031)
Akhirnya, marilah kita memohon kepada Allah agar Allah memberikan kepada kita hati
yang suci, jiwa yang bersih dari noda-noda dan dosa-dosa sehingga kita meraih
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Amin.