Você está na página 1de 2

Pemuda Agen Pembaharuan dalam Bingkai Politik

Pemuda saat ini seakan begitu antipati dengan politik. Bagaimana tidak? Mindset
mereka tentang politik telah sangat negatif, apalagi ditambah dengan pengaruh
peran media yang selalu menyajikan praktik-praktik politik dalam negeri yang
penuh intrik dan kesan negatif.

Hal inilah yang menyebabkan pemuda menjauh dan menarik diri dari ranah
politik. Mereka menganggap politik adalah sebuah virus mematikan yang harus
dijauhi kapan pun dan di mana pun, membuat pemuda menjadi orang-orang yang
anti politik. Para pemuda anti politik ini, dapat kita lihat jelas ketika pemilihan,
baik umum maupun darrah. Banyaknya rakyat yang memilih golput (golongan
putih), dan sebagian besarnya adalah dari tokoh pemuda.

Hatiku Selembar Daun


Karya: Sapardi Djoko Damono

Hatiku selembar daun Melayang jatuh di rumput

Nanti dulu, biarkan aku sejenak terbaring di sini Ada yang masih ingin
kupandangi, yang selama ini senantiasa luput Sesaat adalah abadi
Sebelum kau sapu tamanmu setiap pagi

*Kritik Sastra yang diutarakan:*

Syair yang berjudul “Hatiku Selembar Daun” yang ditulis Sapardi Djoko
Damono ini berarti tentang seseorang yang meratapi sikap dan
nasibnya selama dia hidup. Dia sadar bahwa hidupnya tidak akan
berlangsung lebih lama lagi dan waktu tak akan pernah bisa terulang.

Ia sangat menyesali hal yang telah diperbuatnya selama dia hidup. Dia
ingin mengubah sikapnya walau dia tahu waktunya tak akan lama lagi,
dia melakukan yang terbaik sebelum kematiannya tiba.

Você também pode gostar