O documento discute três tópicos sobre entomologia: 1) o uso de insetos entomopatogênicos para controlar pragas, como besouros e moscas; 2) o processo de ecdise, quando os insetos mudam de casca; 3) os tipos de alimentação de insetos, incluindo onívoros, saprófagos e hematófagos.
O documento discute três tópicos sobre entomologia: 1) o uso de insetos entomopatogênicos para controlar pragas, como besouros e moscas; 2) o processo de ecdise, quando os insetos mudam de casca; 3) os tipos de alimentação de insetos, incluindo onívoros, saprófagos e hematófagos.
O documento discute três tópicos sobre entomologia: 1) o uso de insetos entomopatogênicos para controlar pragas, como besouros e moscas; 2) o processo de ecdise, quando os insetos mudam de casca; 3) os tipos de alimentação de insetos, incluindo onívoros, saprófagos e hematófagos.
1. Karena serangga kelompok Entomopatogen dimanfaatkan untuk mengendalikan
populasi serangga-serangga hama dan berperan sebagai musuh alami. Contoh serangga yang termasuk kelompok Entomopatogen: Penggunaan kumbang dari Famili Cochinelidae dalam mengendalikan kutu loncat Aphis gossypiipada tanaman lamtoro. Nimfa dari kepiding mirid, Crytorhinus lividipennis (Hemiptera: Milidae) yang digunakan untuk pengendalian populasi wereng. Beberapa jenis anggang-anggang sepertiMicrovelia douglasi atrolineataBergroth (Hemiptera: Veliidae), Mesovelia vittigera Howarth (Hemiptera: Mesoveliidae) dan Limnogonus fossarum Fabricius (Hemiptera: Gerridae) digunakan untuk mengendalikan populasi telur, nimfa dan dewasa dari wereng. Banyak jenis tabuhan (ordo Hymenoptera) dari Familia Braconidae merupakan parasitoid dari berbagai serangga hama utama pada tanaman pangan, sayur-sayuran, hortikultura, buah-buahan, dan kehutanan. 2. Selama proses stimulasi oleh ecdysone, sel-sel epidermis (yaitu bagian seluler dari eksoskeleton) akan membelah dan menjadi padat. Sebagai akibatnya, kutikula (yaitu bagian yang bukan seluler dari eksoskeleton) akan terpisah dari epidermis, ini yang disebut apolysis. Pada saat kutikula baru telah sempurna, dan meteri yang dicerna telah diabsorpsi terjadilah ecdysis. Ecdysis adalah proses penanggalan atau pelepasan dari sisa kutikula lama, yang terbelah sepanjang garis tipis dengan cara pergerakan di dalam. Pergerakan ini dikarekan oleh hormon eclosion. 3. Serangga omnivorous adalah serangga yang kadang-kadang akan mengubah jenis makanan yang di mangsanya bila makanan yang diinginkannya tidak dijumpai. Serangga saprophagus adalah serangga yang memangsa bangkai dan sisa-sisa makhluk hidup. Serangga ini berperan dalam siklus nutrisi di lingkungan contohnya: kecoa, kumbang pemakan kotoran (ordo Coleoptera), pemakan tumbuhan mati (ordo Isoptera), pemakan bangkai (ordo Coleoptera), dan pemakan humus (ordo Colembola). Serangga hematophagy adalah serangga yang memangsa hewan lain, baik vertebrata maupun avertebrata.
Sumber:
Permana, Agus Dana. (2017). ENTOMOLOGI. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka