Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
E.P 3 Okee
E.P 3 Okee
PUSKESMAS LAMPASI
Jl. Prof.M.Nasroen Kel.Sungai Durian Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Kode Pos 26219
(0752) 90986 SMS Center 085265712515 Email : puskesmas_lampasi @yahoo.co.id
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAMPASI
NO. 445 / /SK-B/Pusk-LPS/I/2016
TENTANG
TATA NILAI DALAM PENGELOLAAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM
PUSKESMAS LAMPASI
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI TENTANG
TATA NILAI DALAM PENGELOLAAN DAN PELAKSANAAN
PROGRAM PUSKESMAS LAMPASI
KESATU : Tata Nilai dalam Pengelolaan dan Pelaksanaan Program
di Puskesmas Lampasi sebagaimana dimaksud pada
Diktum Kesatu terlampir dalam Lampiran Keputusan
ini;
KEDUA : Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua
agar digunakan sebagai acuan oleh Puskesmas
Lampasi serta pihak terkait dalam melakukan penilaian
kinerja sumber daya manusia kesehatan di Puskesmas
Lampasi;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
DITETAPKAN DI : PAYAKUMBUH
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016
HARIKA PUTRA
LAMPIRAN 1
NOMOR : 445 / /SK-B/Pusk-LPS/I/2016
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI TENTANG TATA NILAI DALAM
PENGELOLAAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PUSKESMAS LAMPASI
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan serta pembinaan kesehatan
masayrakat secara menyeluruh telah dibangun Puskesmas. Puskesmas adalah
organisasi kesehatan yang merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat, memberi pembinaan kesehatan terhadap masyarakat, serta
memberi pelayanan kesehatan terpadu pada masyarakat dalam suatu wilayah
kerja. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat, dan
pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
1.2. Tujuan
Untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja sumber daya masyarakat
kesehatan di Puskesmas LAMPASI.
Untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja untuk perencanaan tahun
berikutnya.
Mengetahui tingkat pencapaian kinerja Puskesmas LAMPASI.
1. Faktor individu
Faktor individu yang mempengaruhi kinerja adalah kompetensi, usia,
jenis kelamin, pengetahuan, pengalaman kerja, dan keterampilan.
Kompetensi meupakan hal utama yang mempengaruhi kinerja.
Contoh : Umur mempengaruhi pengalaman kerja serta keterbatasan
secara fisik dan mental terkait pekerjaan.
2. Faktor psikososial
Faktor psikososial terdiri dari mitivasi dan kepatuhan dalam bekerja.
Motivasi dapat membangkitkan semangat dalam bekerja sehingga
pekerjaan terasa ringan dan dapat terselesaikan dengan baik.
Kepatuhan dari individu dapat membantu organisasi dalam
mewujudkan tujuan dan sasaran kerja organisasi.
3. Faktor Organisasi
Manajemen organisasi seperti beban kerja, kepemimpinan, pengawasan
serta sanksi sangat mempengaruhi kinerja. Setiap individu memiliki
kapasitas kerja sendiri sesuai dengan faktor indivdu, sehingga beban
kerja setiap individu berbeda. Kepemimpinan menjadi strategi dalam
meningkatkan kinerja organisasi. Pengawasan serta sanksi diperlukan
sebagai koreksi terhadap kinerja untuk mencapai tujuan.
b. Indikator Kinerja
Beberapa indikator kinerja yang umum berlaku pada pelayanan dibidang
kesehatan yaitu, ketepatan waktu, disiplin, hasil kerja dalam kualitas yang
dicapai, ide-ide gagasan atau inovasi dalam bekerja. Sedangkan menurut
Djoko Wiyono (2004), indikator kinerja yang baik antara lain :
1. Tidak melakukan cacat kerja
2. Tidak melakukan pengulangan pekerjaan
3. Tidak melakukan pekerjaan yang terbuang, atau tidak terpakai.
4. Tidak ada item pekerjaan yang hilang atau tidak terdata dengan baik
5. Tidak menunda menyelesaikan pekerjaan
6. Tidak terlambat menyerahkan hasil kerja atau laporan pekerjaan
2.2. Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Pengertian
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya pengukuran atas kontribusi
atau peran kerja atas tenaga kesehatan di puskesmas. Pelaksanaan penilaian
kinerja dilakukan oleh Puskesmas sebagai instrumen koreksi diri dengan
penilaian secara mandiri, kemudian hasilnya diserakan kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota untuk diverifikasi.
1. Tujuan PKP
Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal
dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
kabupaten/kota.
Tujuan Khusus
Mendapat gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu
kegiatan serta manjemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun
berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok puskesmas.
Mendapatkan informasi analisa kinerja puskesmas dan baan
masukan dalam menyusun rencana kegiatan puskesmas dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota untuk tahun yang akan datang.
2. Manfaat PKP
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan
dibandingkan dengan target yang harus dicapainya.
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakangnya serta hambatan masalah kesehatan di
wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja
Puskesmas.
Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat menetapkan
tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun
yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat menetapkan dan mendukung
kebutuhan sumber daya Puskesmas dan pembinaan Puskesmas.
1. Pelayanan kesehatan
Upaya Kesehatan Wajib, jenis pelayanan mendasar yang
penetapan jenisnya disusun oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Contoh : promosi kesehatan dan kesehatan ibu
dan anak.
Upaya Kesehatan Pengembangan yang merupakan upaya
kesehatan dengan pendekatan atau ide baru (inovasi) yang
dilaksanakan di Puskesmas
c. Pengolahan Data
Setelah semua data terkumpul, hasil data dari kegiatan di Puskesmas dihitung
dan dibandingkan dengan target standar yang telah ditetapkan.
e. Pelaksanaan Penilaian
Adanya sebuah perencanaan, pelaksanaan dan terealisasinya program atau
kegiatan akan lebih terlihat apa yang harus diperbaiki atau ditambahkan
untuk kembali merencanakan kegiatan selanjutnya, melaksanakan tahap
penilaian terlebih dahulu. Dalam tahap pelaksanaan penilaian dibagi 2 tingkat
:
No. Kegiatan
I Pra Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Pemantuan hasil kegiatan secara periodik/ triwulan dan
konsultasi ke Kabupaten/Kota, dalam rangka mencapai
target cakupan dan mutu hasil kegiatan Puskesmas pada
akhir tahun.
II Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Pengumpulan data dan pengolahan data hasil kegiatan
(dari data bulanan/triwulan)
b. Konsultasi ke/ pembinaan dan bimbingan dari Dinkes
Kabupaten/Kota
c. Memberikan laporan perhitungan kinerja Puskesmas
kepada Dinkes Kab/Kota, dan membahas terkait verifikasi
data dan perhitungan.
d. Menerima feedback nilai akhir kinerja Puskesmas, serta
koreksi perbaikan bila terjadi kesalahan.
e. Menyajikan hasil akhir perhitungan dalam bentuk grafik
sarang laba-laba, atau yang lain.
III Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Menganalisis masalah dan kendala, merumuskan
pemecahan masalah, rencana perbaikan sekaligus rencana
usulan kegiatan tahun yang akan datang.
b. Mendapat informasi dari Kabupaten/kota tentang rencana
anggaran yang mungkin akan diterima tiap Puskesmas.
c. Bersama tim perencanaan Puskesmas menyusun RPK
untuk tahun berjalan.
d. Membahas rencana kegiatan terkait dengan lintas sektor
terkait.
e. Menyampaikan informasi sekaligus membagi tugas dan
tanggung jawab untuk kegiatan tahun yang akan
dilaksanakan, dalam forum pertemuan lokakarya tahunan
Puskesmas.
f. Menyelenggarakan pertemuan dengan lintas sektor untuk
mendiskusikan rencana kegiatan.
g. Mempersiapkan seluruh pelayanan Puskesmas untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan.
2. Pelaksanaan Penilaian oleh Tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
No. Kegiatan
I Pra Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Pemantauan penyelenggaraan dan pembinaan kegiatan
Puskesmas dalam periode waktu tertentu.
II Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Menerima konsultasi dari/pembinaan dan bimbingan
kepada Puskesmas
b. Menerima laporan perhitungan penilaian kinerja dari
Puskesmas, melakukan verifikasi atas data dan
perhitungan dari Puskesmas.
c. Memberikan umpan balik nilai akhir penilaian kinerja
Puskesmas sesuai dengan urutan peringkat suatu
Puskesmas.
d. Menyajikan semua hasil kinerja Puskesmas di Kab/kota
berdasarkan peringkat dalam kelompoknya, sebaiknya
dalam bentuk grafik batang.
III Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Menganalisis masalah dan kendala yang dihadapi
Puskesmas dan kabupaten. Merumuskan pemecahan
masalah, rencana perbaikan dan rencana kegiatan tahun
mendatang yang lebih baik.
b. Membahas rancangan kegiatan, besarnya target, biaya
yang diperlukan, dan jadwal kegiatan bersama Puskesmas.
c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan tingkat
Kabupaten/kota, baik dalam kegiatannya sendiri maupun
pembinaan untuk Puskesmas.
2. Teknis Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja UPT Puskesmas X tahun 2014,
sebagaimana berikut di bawah ini:
a. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
Puskesmas tahun 2014 ( Januari s.d Desember 2014) dengan variabel dan
subvariabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun
2014.
b. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan
sebagaimana berikut di bawah ini :
SV (%) = H x 100%
T
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub
variabel (ΣSV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau
V (%) = Σ SV
n
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu :
Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 – 90
%
Kelompok III (kinerja kurang) :Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %
Hasil Kinerja Puskesmas X Tahun 2014 berdasarkan data tahun 2014 dapat
kami sajikan sebagaimana berikut ini:
Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata – rata nilai upaya
kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain
nilai pencapaian upaya kesehatan wajib + pengembangan dibagi dua.
Jadi Nilai Kinerja cakupan pelayanan kesehatan UPT Puskesmas X adalah :
85,5 % (cukup)
Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas X tahun 2014 adalah : 8,89
(Kinerja Baik )
a. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas X
Untuk kegiatan KIA dan KB, Kesehatan ibu (95 %), Kesehatan Bayi (100%),
Upaya Kesehatan bayi dan Anak Prasekolah (92 %), Upaya Kesehatan Anak
Usia Sekolah dan Remaja (100 %), Pelayanan Keluarga Berencana (94 %).
Untuk Upaya Kesehatan Bayi dan Anak Prasekolah kami belum mengadakan
kegiatan DTKB apras sehingga belum dapat dinilai.
Untuk kegiatan Kesehatan Ibu, Linakes 99%, KN3 99 %, dan rujukan bumil
resti 82 %.
Untuk program gizi, yang belum mencapai 100 % adalah balita yang naik berat
badannya (60%).
Kinerja P2M yang belum mencapai 100% adalah DBD 80 %, dan ISPA 0 %.
Untuk DBD dikarenakan ABJ 60 %, dan untuk ISPA tidak diketemukan kasus
pneumonia.
Untuk kinerja manajemen alat dan obat, permasalahan yang ada yaitu pada
masalah inventarisasi barang : tidak terdapat daftar inventaris barang yang
terpasang di ruangan, kemudian updating data inventaris kurang rutin.
Pemecahan :
Kegiatan posyandu usila dilakukan di pagi hari atau saat hari libur
Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di
puskesmas maupun di masyarakat. Contoh : Jamkesmas, Jamkesos,
PNPM, Alokasi Dana Desa
Perlu pelatihan untuk kader posyandu usila, sehingga dapat secara
mandiri melaksanakan kegiatan posyandu usila
Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat mengenai peran posyandu
usila, dan kegiatan apa saja yang ada di dalamnya
Pemecahan :
Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk lebih
giat menginformasikan kepada masyarakat tentang pentingnya Asi
Eksklusif.
Sosialisasi ke masyarakat mengenai ASI eksklusif
Pemecahan ISPA :
Perlunya sosialisasi pneumonia pada petugas dan masyarakat.
Dibuat protap diagnosis Pneumonia
Adanya jejaring surveilans pneumonia tingkat kabupaten
Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas
maupun di masyarakat. Contoh : Jamkesmas, Jamkesos, PNPM, Alokasi
Dana Desa
Permasalahan ABJ :
Gerakan PSN hanya terlaksana situasional bila ada kasus
Perilaku masyarakat yang masih kurang tentang PSN
Pemecahan ABJ :
Menggalakkan kembali gerakan PSN
Sosialisasi PSN di masyarakat secara rutin
Pemecahan :
Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk lebih
giat melakukan penyuluhan tentang gangguan jiwa ke masyarakat.
Petugas lebih meningkatkan kinerja dalam hal perencanaan,
pelaksanaan , dan evaluasi.
Petugas melakukan kunjungan rumah dan memotivasi masyarakat agar
segera memeriksakan keluarganya bila ada yang menderita gangguan
jiwa
Permasalahan :
Kurangnya motivasi dari petugas inventaris barang untuk mendata.
Tenaga rangkap
Pemecahan masalah :
Memonitor tugas pokok dan fungsi dari pengelola barang
Mengusulkan tambahan tenaga administrasi barang
4. Penutup
Kinerja adalah proses pencapaian tugas yang diberikan kepada seseorang dan
hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan aktifitas pada waktu tertentu.
Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) adalah suatu upaya untuk melakukan
penilaian hasil kerja/prestasi sumber daya manusia kesehatan di puskesmas.
Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu
pelayanan.