Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Fisiologi
wajah. Mandibular merupakan satu-satu nya tulang yang wajah yang bisa
bergerak. Tulang mandibular berasal dari dua tulang yang terpisah, yang
kemudian bergabung menjadi satu pada usia sekitar satu tahun Lampignano,
corpus atau body. Pada bagian posterior vertical disebut ramus. Kedua bagian
dari mandibular disebut ganion. Titik pertengahan pada dagu disebut mentum.
foramen mental yang berbentuk titik kecil. Karena letaknya berada pada
antero lateral, maka foramen mental menjadi bagian yang dilewati oleh saraf
dan pembuluh darah pada dagu. Ganion atau sudut mandibular memiliki
seperti rahang atas atau biasa disebut maxilla, mandibular juga memiliki
mandibular tulang temporal. Artikulasi ini membentu sendi atau yang biasa
dibawah mandibular notch yang berfungsi sebagai tempat yang dilewati saraf
Keterangan Gambar :
1. Condylar process
2. Coronoid process
3. Mandibular notch
4. Mandibular foramen
5. Alveolar process
6. Mental foramen
7. Mental protuberance
8. Corpus/body
9. Angle/ganion
10. Ramus
11. Mandibular condyles
Gambar 2. 1 Mandibula
(Saladin 2017)
B. Topografi Kepala
Titik dari bidang-bidang kepala (yang dapat dilihat maupun diraba) yang
Smith 2012).
3. Acantion
4. Outer Canthus
5. Infraorbital Margin
Keterangan Gambar :
1. External acoustic meatus
2. Auricle
3. Top of ear attachment
4. Glabella
5. Nasion
6. Acantion
7. Mental point
8. Angle of mandible (Ganion)
Gambar 2. 3 Landmark Lateral view
(Long, B. W., Rollins, dan Smith 2016)
Untuk orang dewasa, terdapat perbedaan sudut 7 derajat antara OML dan
IOML, dan 8 derajat perbedaan antara OML dan Glabellomeatal Line (GML).
Perbedaan posisi garis kepala harus diketahui, seringkali antara pasien, Image
Receptor, dan Cetral Ray sama, namun sudut yang dijelaskan bervariasi,
tergantung garis kepala yang menjadi acuan (Frank, D. E., Long, B. W. dan
Smith 2012)
C. Fraktur Mandibula
(Tama 2011).
dan tidak sobek. Fraktur ini bisa terjadi dimana saja pada
angulus.
tulang lain
sering kali terjadi atas satu atau fragmen yang terdiri dari gigi-
sederhana
(3) Fraktur prosesus koronoideus
deformasi.
D. Epidemiologi
masih sedikit. Selain itu, fraktur mandibular terjadi pada daerah dengan status
Fraktur yang paling sering terjadi pada daaerah simpisis mandibular (35-
gonion (15-26%). Fraktur yang paling sedikit terjadi adalah pada bagian
2. Persiapan pasien
Tidak ada persiapan kusus, tetapi semua benda logam atau plastic
yang bisa menyebabkan artefak dilepaskan dari bagian kepala dan leher
1) Indikasi klinis
2) Faktor teknis
(a) Source Image Distance (SID) minimal 40 inci atau 102 cm.
3) Perisai
4) Posisi pasien
sinar horizontal.
5) Posisi objek
body.
mandibular.
6) Central Ray
7) Central Point
8) Kolimasi
9) Respirasi
1) Indikasi klinis.
(a) Fraktur.
2) Faktor teknis
(c) Grid.
3) Perisai
4) Posisi pasien
5) Posisi objek
(a) Dahi dan hidung pasien menempel pada meja atau diatas
(b) Mengatur dagu, agar OML tegak lurus IR, untuk proyeksi True
(c) MSP tegak lurus garis tengah pada grid atau meja pemeriksaan
bibir).
6) Central Ray
8) Kolimasi
9) Respirasi
yang dikehendaki.
1) Indikasi klinis
(a) Fraktur.
2) Faktor teknis
(c) Grid.
3) Perisai
Memakai rompi apron.
4) Posisi pasien
5) Posisi objek
(b) Mengatur dagu agar OML tegak lurus IR, atau IOML
terhadap CR. Jika pasien tidak mampu agar OML tegak lurus
IR, atur IOML tegak lurus dan dinaikan 7 derajat pada sudut
CR.
(c) MSP tegak lurus garis tengah pada grid atau meja pemeriksaan
6) Central Ray
temporal.
7) Central Point
Menuju Glabela
8) Kolimasi
Seluas anatomi mandibular yang dikehendaki.
9) Respirasi
mandibular, TM Fossae.
terlihat.
a) Indikasi Klinis
(1) Fraktur.
b) Faktor teknis
(3) Grid.
c) Perisai
d) Posisi pasien
kooperatif).
e) Posisi objek
(3) MSP tegak lurus garis tengah grid atau meja pemriksaan.
f) Central Ray
g) Central Point
h) Kolimasi
i) Respirasi
j) Kriteria evaluasi
mandibular simetris.
1) Indikasi klinis
(a) Fraktur dan infeksi processus mandibular.
tulang.
2) Faktor teknis
3) Persiapan unit
pasien.
4) Perisai
5) Posisi pasien
(b) Pasien diarahkan ke pesawat, lalu atur dagu pasien pada blok
gigitan.
(c) Posisi tubuh, kepala, dan leher tegak. Jangar terlalu maju pada
6) Posisi objek
(a) Atur ketinggian dagu dengan IOML sejajar dengan lantai.
(c) Posisi blok gigitan antara gigi depan pasien, ketika TMJ ingin
terbuka.
7) Central Ray
8) Kriteria evaluasi
TMJ.