Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Agama Islam
1.Luruskan niat dalam belajar
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus” (QS. Al Bayyinah: 5).
Ketika ingin belajar dengan sungguh-sungguh dan di niatkan dengan hati yang
ikhlas , apa yang niatkan itu baik maka akan mendapatkan sesuatu hasil yang baik
pula.Karna keikhlasanlah suatu kaum menjadi mulia.
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niat dan setiap orang akan mendapatkan apa
yang ia niatkan.” (HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907, dari ‘Umar bin Al Khottob)
“Dengan ikhlas, semakin mulialah suatu kaum.” (Ta’zhimul ‘Ilmi, hal. 25).
Semakin seseorang ikhlas dalam belajar ,maka akan lebih mudah seseorang
dalam mencari ilmu(ilmu pengetahuan maupun ilmu islamiyah).Maksud ikhlas dalam
belajar yaitu :
Dalam belajar diperlukan perbaikan niat.Memperbaiki niat inilah yang terus bisa
membuat seseorang lebih semangat dalam belajar,namun dalam memperbaikinya dan
tentu sangat sulit dibutuhkan yang namanya perjuangan.Jika tidak ada kemauan keras
dan bersungguh-sungguh untuk belajar(mencari ilmu) maka akan sia-sia dalam usaha
mencari ilmu.
Dalam mencari ilmu atau belajar bisa jadi seseorang pada awalnya ingin
menghadap ridho Allah SWT ,namun ilmu yang nantinya mengantarkan seseorang pada
ridho Allah.
Ad Daruquthi berkata,
“Kami dahulu menuntut ilmu karena ingin gapai ridho selain Allah. Namun ilmu itu enggan,
ia hanya ingin niatan tersebut untuk Allah.” (Disebutkan dalam Tadzkiroh As Saami’ wal
Muta’allim, dinukil dari Ma’alim fii Thoriqi Tholabil ‘Ilmi, hal. 18).
2.Mengamalkan Ilmu
Mengamalkan ilmu membuat seseorang semakin kokoh dan semangat untuk meraih ilmu
lainnya. Sedangkan enggan mengamalkan ilmu adalah sebab hilangnya barokah ilmu. Bahkan
karena tidak mengamalkannya, itu bisa jadi argumen untuk menjatuhkan diri seorang
penuntut ilmu. Allah telah mencela orang-orang semacam ini dalam ayat,
)3( َ) َكب َُر َم ْقتًا ِع ْن َد هَّللا ِ َأ ْن تَقُولُوا َما اَل تَ ْف َعلُون2( َيَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا لِ َم تَقُولُونَ َما اَل تَ ْف َعلُون
“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak
kamu kerjakan” (QS. Ash Shaff: 3).
Dalam islam seseorang diwajibkan untuk mengamalkan ilmu kepada diri sendiri
maupun orang lain, karna itu termasuk perbuatan yang mulia.Ketika seseorang mau
mengamalkan ilmunya kepada semua kaum maka allah akan memberikan balasan ketaqwaan
yang berlipat ganda kepada seseorang yang mengamalkan ilmu.
هللاcواما اليوم فما بقي من العلوم القليلة اال القليل في أناس قليل ما أقل من يعمل منهم بذلك القليل فحسبنا
ونعم الوكيل
“Adapun hari ini: ilmu sedikit yang tersisa hanyalah sedikit yang ditemui pada orang-orang
yang jumlahnya pun sedikit. Yang mengamalkannya pun sedikit. Hasbunallah wa ni’mal
wakil, hanya Allah yang memberikan kecukupan dan pertolongan” (Tadzkirotul Hafizh, 3:
1031).
3.Bergaul dengan orang-orang yang sholih
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengajarkan kepada kita agar bersahabat
dengan orang yang dapat memberikan kebaikan dan sering menasehati kita. Karena dengan
sahabat baiklah yang membuat agama kita semakin kokoh.
Para ulama pun memiliki nasehat agar kita selalu dekat dengan orang sholih.
ْ ن
َ َظ ُر ال ُمْؤ ِم ِن ِإلَى ال ُمْؤ ِم ِن يَجْ لُو القَ ْل
ب
“Pandangan seorang mukmin kepada mukmin yang lain akan mengilapkan hati.” (Siyar
A’lam An Nubala’, 8: 435) Maksud beliau adalah dengan hanya memandang orang sholih,
hati seseorang bisa kembali tegar. Oleh karenanya, jika orang-orang sholih dahulu kurang
semangat dan tidak tegar dalam ibadah, mereka pun mendatangi orang-orang sholih lainnya.