Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kelompok 3
1.3 Tujuan
1.3.1. Mengetahui perkembangan somit dan tunas tangkai pada berbagai
umur embrio
1.3.2. Mengetahui malformasi yang terjadi pada perkembangan somit dan
tunas tangkai pada berbagai umur embrio
BAB 2
PEMBAHASAN
Perkembangan Somit
Diferensiasi dari mesoderm dorsal (paraksial)
Mesoderm paraksial : somit =epimel = segmental. Nantinya, turunan
mesoderm ini akan membentuk jaringan ikat tubuh, tulang otot, tulang rawan, dan
dermis. Sifat dari diferensiasi mesoderm dorsal (Paraksial) adalah segmental da
nada yang tidak, tergantung pada hewannya. Berikut merupakan beberapa contoh
diferensiasi dari mesoderm dorsal (paraksial).
1. Pada Ayam dan Burung
Dikenal juga dengan istilah mesoderm segmental. Sel-sel mesoderm
(yang tidak membentuk notochord) menyebar ke arah lateral membentuk
lempengan yang tebal disebut dengan mesoderm paraksial (terlentang
sepanjang kedua sisi notochord dan bumbung neural). Sementara daerah
unsur primitive memendek dan bumbung neural terbentuk. Dari
mesoderm paraksial terpisah balok-balok berbentuk segitiga yang disebut
somit. Somit pertama dibentuk pada bagian interior dari embrio, dan
somit-somit baru dibentuk dibelakang secara teratur. Sel-sel yang
menyusun somit sangat mampat dan tersusun atas suatu epitel.
Perkembangan selanjutnya sel-sel pada bagian ventral dari somit
bermitosis (kehilangan sifat epitelnya) dan menjadi mesenkim (kendur),
daerah ini disebut sklerotum. Sel-sel mesenkim akan bermigrasi ke arah
bumbung neural dan notochord menjadi kondrosit akan membangun
rangka tubuh. Selanjutnya sel-sel sklerotum memisahkan diri dari somit.
Sisa-sisa sel-sel somit membentuk suatu tabung padat berlapis-lapis.
Lapisan dorsal disebut Dermaton (membentuk jarikat kulit/ dermis).
Lapisan dalam disebut miotom (sel-selnya membentuk otot serat lintang
dari punggung dan anggota tubuh)
2. Pada Manusia
Pada manusia tidak bersegmen, merupakan tempat terjadinya proses
pembentukan Otot. Pembentukan otot melaui proses yang disebut
myogenesis yang secara ringkasnya yaitu dibentuk dari sel mesenkim
membentuk mioblast (sel otot). Terdiri dari 4 tingkatan yaitu sel (somit)
sebagai precursors, sel ini mengalami poliferasi membentuk populasi sel
otot, diferensiasi membentuk protein spesifik, dan menjadi sel otot yang
matang.
Somit adalah massa blocklike dari mesoderm samping tabung saraf. Mereka
akan membentuk tulang punggung dan otot segmental. Mereka juga akan
mengembangkan ke dalam sistem ekskretoris, gonad, dan meliputi luar organ
internal. Juga terbentuk dari mesoderm adalah sel-sel mesenchymal.Ini adalah sel
bermigrasi longgar membentuk dermis (lapisan kulit bagian dalam), tulang dan
tulang rawan, dan sistem peredaran darah.
4. Syndactyly
Sindaktili merupakan kelainan jari berupa pelekatan dua jari atau
lebih sehingga telapak tangan menjadi berbentuk seperti kaki bebek atau
angsa (webbed fingers). Dalam keadaan normal, ada sejumlah gen yang
membawa “perintah” kepada deretan sel di antara dua jari untuk mati,
sehingga kedua jari tersebut menjadi terpisah sempurna. Pada kelainan
ini, gen tersebut mengalami gangguan. Akibatnya, jari-jari tetap
menyatu dan tidak terpisah menjadi lima jari.
Penyebabnya kebanyakan akibat kelainan genetika atau keadaan di
dalam rahim yang menyebabkan posisi janin tidak normal, cairan
amnion pecah, atau obat-obatan tertentu yang dikonsumsi ibu selama
masa kehamilan. Apabila penyebabnya akibat kelainan genetika, maka
tidak dapat dilakukan pencegahan. Kemungkinannya dapat diperkecil
bila penyebabnya adalah obat-obatan yang dikonsumsi ibu selama
hamil.
SIMPULAN
Pada vertebrata seperti burung dan mamalia, otot rangka terbentuk di
embrio dari mesoderm paraxial yang bersegmen membentuk somit di kedua sisi
dari neural tube dan notochorda. Bagian ventral somit, sclerotome akan membentuk
tulang rawan dan tulang dari kolom tulang belakang dan rusuk, sedangkan bagian
dorsal somit, yaitu dermomyotome akan menjadi lapisan atas dari belakang dan ke
otot rangka tubuh dan anggota badan. Beberapa otot kepala merupakan turunan dari
anterior, tidak bersegmen dari mesoderm paraxial dan dari pre-chordal mesoderm.
Selama proses perkembangan somit dan tunasi tungkai tersebut, terdapat beberapa
perkembangan yang tidak normal.
DAFTAR PUSTAKA
Brian E. Staveley. 2016. Molecular & Developmental Biology (BIOL3530)
[Internet]; [diunduh 12 desember 2016]; www.Mun.ca/biologi/desmid/ br
ian/BIOL3530/DEVO_11/devo_11.html
Nurhayati, A. 2004. Diktat Perkembangan Hewan. FMIPA: ITS
Syhrum, MH, Kamaludin. 1994. Reproduksi dan Embriologi, dari Satu Sel Menjadi
Organisme. Jakarta : Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Taylor. 1986. Practical Teratology. London : Academic Press.