Você está na página 1de 3

“SISTEM LINGKUNGAN INDUSTRI

PT. UNILEVER INDONESIA MENINJAU DARI


SIKLUS HIDUP PRODUK, PRODUKSI BERSIH,
LCA, SERTA SIMBIOSIS INDUSTRI”
Fito Gunawan1, Anisa Febriana2, Raihan Nabil Ridwan3, M. Fahmi Hidayat4
1,2,3,4
Jurusan Teknik Industri, Universitas Suryakancana Cianjur, Kode Pos 43216
E-mail: {fitogunawan1@gmail.com, anisafebriana2456@gmail.com, nabilridwan246@gmail.com, alamsyhrifky@gmail.com}

ABSTRAK

Penelitian ini membahas Dampak dari Pencemaran limbah industri terhadap lingkungan, dalam kegiatan industri terdapat
dampak positif dan negatif, salah satu dampak positif yang signifikan kegiatan industri yakni memberikan peningkatan kesempatan
kerja pada industri skala kecil ataupun besar untuk menyerap pekerja yang menganggur dan pengangguran sehingga meningkatkan
pendapatan masyarakat. Namun dalam kegiatan industri akan diikuti dengan dampak negatif limbah industri terhadap lingkungan.
Limbah industry yang toxic akan merusak kondisi lingkungan dan akan menyebabkan penyakit kepada masyarakat dan komponen
lingkungan dan makhluk hidup lainnya.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa limbah industri dapat menghasilkan bahan toxic terhadap lingkungannya. Yang akan
berdampak negatif terhadap manusia, komponen lingkungan dan makhluk hidup lainnya. Limbah cair industri merupakan limbah
yang paling sering menimbulkan masalah lingkungan seperti kematian ikan, keracunan pada manusia dan hewan ternak, kematian
plankton, akumulasi dalam daging ikan dan moluska , terutama bila limbah cair tersebut mengandung zat racun seperti : As, CN,Cr,
Cd, Cu, F, Hg, Pb atau Zn.

Saran yang dapat disampaikan yaitu limbah industri harus ditangani dengan baik dan serius oleh Pemerintah Daerah dimana
wilayahnya yang terdapat industri . Pemerintah harus mengawasi pembuangan limbah industri dengan sungguh - sungguh. Pelaku
industri harus melakukan cara - cara pencegahan pencemaran lingkungan dengan melaksanakan teknologi bersih , memasang alat
pencegahan pencemaran , melakukan proses daur ulang dan yang terpenting harus melakukan pengolahan limbah industri guna
menghilangkan bahan pencemaran atau paling tidak meminimalkan bahan pencemaran hingga batas yang diperbolehkan.

Kata Kunci : Limbah Cair Industri, Kegiatan Industri, Limbah Industri

ABSTRACT

This study discusses the impact of industrial waste pollution on the environment, in industrial activities there are positive
and negative impacts, one of the significant positive impacts of industrial activities is to provide increased employment opportunities
in small or large scale industries to absorb unemployed and unemployed workers thereby increasing people's income . However,
industrial activities will be followed by negative impacts of industrial waste on the environment. Toxic industrial waste will damage
environmental conditions and will cause disease to the community and environmental components and other living things.

From the research results it is known that industrial waste can produce toxic materials to the environment. Which will
have a negative impact on humans, environmental components and other living things. Industrial liquid waste is the waste that most
often causes environmental problems such as fish mortality, poisoning in humans and livestock, plankton death, accumulation in fish
and mollusk meat, especially if the liquid waste contains toxic substances such as: As, CN, Cr, Cd, Cu, F, Hg, Pb or Zn.

Suggestions that can be conveyed are that industrial waste must be handled properly and seriously by the Regional
Government where there are industrial areas. The government should seriously monitor the disposal of industrial waste. Industrial
actors must take steps to prevent environmental pollution by implementing clean technology, installing pollution prevention devices,

Keywords: Industrial Liquid Waste, Industrial Activities, Industrial Waste

4
I. PENDAHULUAN Dalam tahap ini, penjualan serta juga laba akan meningkat
dengan sangat cepat. disebabkan permintaan sudah sangat
meningkat serta juga masyarakat sekitara sudah mengetahui
produk bersangkutan, maka dari usaha promosi yang dilakukan
oleh suatu perusahaan tersebut tidak seagresif tahap sebelumnya.
Di dalam tahap ini laba pesaing sudah mulai memasuki pasar
sehingga terdapat persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang
dapat dilakukan untuk dapat memperluas serta juga
meningkatkan distribusinya adalah dengan cara menurunkan
harga jualnya.

3) Tahap Kedewasaan (Maturity)

Pada kedewasaan ini, kita semua dapat melihat bahwa


penjualan masih meningkat serta juga pada tahap berikutnya
tetap. Dalam tahap ini, laba produsen ataupun laba
pengecermulai turun. Persaingan pada harga menjadi sangat
tajam sehingga suatu perusahaan perlu memperkenalkan
II. METODOLOGI PENELITIAN produktivitas dengan kreativitas model yang baru. Dalam tahap
Dalam artikel ilmiah ini digunakan metodologi penelitian kedewasaan ini, usaha dalam periklanan(promosi) biasanya
secara kualitatif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian mulai ditingkatkan lagi untuk dapat menghadapi persaingan.
kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada 4) Tahap Kemunduran (Decline)
filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana Hampir di semua macam jenis barang yang dihasilkan suatu
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel perusahaan selalu mengalami kekunoan atau juga keusangan
sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik serta juga harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap
pengumpulan dengan memakai cara tri-anggulasi (gabungan), kemuduran ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk dapat
analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian menggantikan barang lama yang sudah jadul . walaupun dalam
ini lebih menekankan makna dari pada generalisasi. jumlah pesaing sudah berkurang namaun pengawasan biaya
pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, menjadi sangat penting diosebabkan karena permintaan sudah
analisis visual, studi pustaka, dan interview (individual atau jauh menurun. Jika barang yang lama itu tidak segera
grup). ditinggalkan tanpa digantikan dengan barang baru, maka
perusahaan tersebut hanya dapat beroperasi disuatu pasar
III. HASIL PENELITIAN tertentu yang sangat terbatas.
A. Siklus Hidup Produk (Life Cycle Product) Tujuan Life Cycle Product (LCP) yaitu untuk memahami
siklus hidup suatu produk akan berdampak besar bagi suatu
Siklus hidup produk atau Life Cycle Product merupakan
industri atau perusahaan karena Memahami siklus hidup dengan
sebuah siklus tetap dalam sebuah produk yang mana akan
memahami siklus hidup produk ini dapat membantu perusahaan
dialami suatu produk. Siklus produk adalah proses perjalanan
dalam produk akan sangat membantu bisnis startup
hidup suatu produk dari mulai masuk kedalam pasar hingga
pengembangan produk dalam yang dibutuhkan. Hal ini menjaga
akhirnya ditarik atau hilang dati pasar. Menurut Basu Swastha
agar produk dari suatu perusahaan tersebut tetap berasa dipasar
(1984:127-132), daur hidup produk itu terbagi menjadi 4 tahap,
dan dapat bersaing dengan kompetitor. Dengan perkembangan
yakni:
zaman, kebutuhan masyarakat makin meningkat dan bervariasi
1) Tahap Perkenalan (Introduction) maka persaingan akan semakin meningkat pula. Makanya
memahami siklus hidup produk akan sangat membantu sebuah
Dalam tahap perkenalan, barang mulai dipasarkan kedalam
bisnis agar tidak hilang di pasaran.
jumlah yang besar meskipun volume penjualannya belum
sesuai . Barang yang di jual dasarnya barang baru (yang betul-
betul baru) dikarenakan masih berada ditahap permulaan, dan
biasanya ongkos yang dikeluarkan ini juga tinggi terutama biaya
periklanan (Promosi). Promosi yang dilakukan tersebut memang
harus agfesif serta juga mengarah kepada merek penjual. Di
samping hal itu distribusi barang itu juga masih terbatas serta
laba yang diperoleh juga masih rendah.

2) Tahap Pertumbuhan (Growth)

Você também pode gostar