Você está na página 1de 3

Yang terhormat,

Camat Susukan, beliau bapak ………..

Yang saya hormati

Yang saya hormati..

Dan yang saya hormati pula segenap hadirin yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

Serta tidak lupa teman-teman peserta dokter kecil kecamatan susukan yang berbahagia.

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah Swt, karena berkat rahmat dan ridho-nya

Pada hari ini kita dapat hadir bersama Dalam kegiatan Dokter Kecil kecamatan susukan tahun 2023,
dalam keadaan sehat wal’ Afiat.

Sholawat dan salam kita curahkan kepada Junjungan kita nabi besar muhammad saw, Kepada
keluarganya, para sahabatnya serta Umatnya hingga akhir zaman.

Terlebih dahulu perkenankanlah saya mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam terlaksananya kegiatan dokter kecil ini. Ini adalah pengalaman yang sangat luar biasa
bagi saya dan tentunya bagi teman-teman yang lain. Sebelumnya perkenalkan, nama saya Nafiza
Yasawafi winasis, saat ini Saya duduk di Kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah Miftahunnajah Pakikiran.

Mengawali pidato Saya pada kali ini, mari kita bersama-sama menyanyikan sebuah lagu yang
berjudul Aku Anak Sehat

Aku anak sehat tubuhku kuat

Karena ibuku rajin dan cermat

Semasa aku bayi selalu diberi ASI

Makanan bergizi dan imunisasi

Berat badanku ditimbang selalu

Posyandu menunggu setiap waktu

Bila aku diare ibu selalu waspada

Pertolongan oralit selalu siap sedia

Ya, Slaah satu hal yang dapat kita lakukan agar Anak Indonesia tumbuh menjadi anak-anak yang
sehat, salah satunya adalah dengan imunisasi.

Hadirin yang saya hormati

Sejarah imunisasi telah dimulai sejak abad 15 di China dengan meng-inokulasikan serbuk cacar pada
orang sehat. Selanjut¬nya, pengetahuan ini dibawa ke negara Barat. Pada 1798, Edward Jenner
memperkenalkan vaksin yang pertama untuk penyakit cacar. Hal ini menjadi awal salah satu
penemuan besar di dunia kedokteran, meskipun sebenarnya praktek ini sudah dilaku¬kan di India,
Persia dan Cina. Semenjak itu imunisasi mengalami kemajuan yang besar.

Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,Imunisasi merupakan salah satu
upaya untuk mencegah terjadinya penyakitmenular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas
Kementerian Kesehatansebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk
mencapaiSustainable Development Goals (SDGs) khususnya untuk menurunkan angkakematian pada
anak. Kegiatan Imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Mulaitahun 1977 kegiatan
Imunisasi diperluas menjadi Program PengembanganImunisasi (PPI) dalam rangka pencegahan
penularan terhadap beberapaPenyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu
Tuberkulosis,Difteri, Pertusis, Campak, Polio, Tetanus serta Hepatitis B.

Secara umum, imunisasi adalah suatu cara untuk memberikan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap penyakit menular atau suatu usaha untuk meningkatkan kekebalan aktif seseorang
terhadap suatu penyakit dengan memasukkan vaksin dalam tubuh bayi atau anak.

Hadirin yang berbahagia

Pada tahun 2021, jumlah anak usia dini di Indonesia mencapai 11,35% dari seluruh penduduk.
Dengan jumlah yang sangat banyak, pemerintah Indonesia mengemban tugas yang serius untuk
memenuhi target pemberian imunisasi demi mewujudkan kualitas kesehatan yang baik bagi anak-
anak Indonesia. Dalam uraian sebelumnya, terbukti bahwa cakupan imunisasi anak belum maksimal.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu makin gencarnya penyuluhan tentang imunisasi dasar.

Perlu kita ketahui bersama, imunisasi dasar lengkap adalah pemberian imunisasi BCG 1x, hepatitis B
3x, DPT 3x, polio 4x, HiB 3x, dan campak 1x sebelum bayi berusia 1 tahun.

Ke enam imunisasi dasar tersebut dapat saya jelaskan sebagai berikut:

1. Hepatitis B
a. Jadwal vaksin hepatitis B dianjurkan pada umur 12 jam.
b. Diberikan setelah pemberian vit. K Dosis 0,5 ml
c. Cara pemberian suntikkan secara IM
d. Untuk mencegah penyakit Hepatitis B
2. Polio
a. Vaksin polio 0 : polio oral pada saat bayi keluar dari RS.
b. Cara pemberian 2 tetes (0,1 ml) diberikan sebanyak 4 kali.
c. Vaksin polio 1,2,3 dan booster : polio oral (OPV) atau polio inaktivasi (IPV)
d. Untuk mencegah penyakit polio
3. BCG
a. Dapat diberikan umur 0-3 bulan.
b. Cara pemberian disuntikkan IC di M. Deltoideus dosis bayi <1tahun (0,05 ml)
dan anak (0,1 ml)
c. Untuk mencegah penyakit TB Paru
4. DPT
a. Diberikan sejak umur 2 bulan dengan interval 4-8 minggu Dapat diberikan
kombinasi dengan Hep B atau Hib.
b. Cara pemberian 0,5 ml disuntikkan secara IM pada anterolateral paha
bagian atas.
c. Untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus
5. Campak
a. Diberikan pada usia 9 bulan dan 24 bulan.
b. Untuk mencegah penyakit campak
6. Hib
a. Diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
b. Biasanya kombinasi dengan DPT. Pemberian secara IM.
c. Untuk mencegah penyakit meningitis

Hadirin yang saya hormati

Setelah mengetahui bahwa imunisasi dasar ini bertujuan untuk mencapai kadar proteksi
individu terhadap penyakit menular, sehingga dapat menekan kejadian berbagai penyakit
yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi. Dan Untuk meningkatkan Masyarakat
melakukan imunisasi dasar, maka harus meningkatkan kesadaran terhadap masyarakat akan
pentingnya imunisasi rutin lengkap terhadap anak dan mendorong mereka mengunjungi tempat
pelayanan imunisasi.

Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan. Jika terdapat hal-hal yang tidak tepat atau kurang
berkenan, Saya mohon maaf. Terima kasih atas waktu yang telah diberikan kepada Saya.

Saya akhiri, Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh

Você também pode gostar