Você está na página 1de 11

Lembar kerja mahasiswa mata kuliah Pembelajaran PKn di SD PDGK4201 2022.

Lembar kerja (LK 1)

Menngidentifikasi

A. Identitas

Nama : Nurcahyani
NIM : 857839828
Kelas : B PGSD-BI
Modul : 9 dan 10

B. Lembar kerja

Judul Modul Hasil Telaah/Temuan


Rangkuman Singkat Kajian yang sulit Case study
dipahami Contoh kasus umum/yang ada Contoh kasus pengalaman pribadi
di modul sesuai topik/kajian modul (jika ada)

(1) (2) (3) (4) (5)

Judul Modul:
MODEL
PEMBELAJARAN PKN
TEMATIS
DI KELAS I, II, DAN III
SD/MI
Sub Judul/KB 1:  Hakikat Pembelajaran Temetik Karakteristik Pada kurikulum 2004, mata Contohnya tema kelas 1 semester
Model Pembelajaran Pembelajaran tematis adalah bentuk pengorganisasian pembelajaran model pelajaran PKn bergabung 2 “kebersihan, kesehatan dan
PKn Tematis di Kelas I, terpadu. Dalam pembelajaran bentuk ini peserta didik belajar melalui pembelajaran dengan Ilmu Pengetahuan keamanan” untuk pelajaran PKn
II, dan III SD/MI terpadu adalah Sosial sehingga namanya kemampuan siswa menjaga
pemahaman dan pembiasaan perilaku yang terkait pada kehidupannya.
Tujuan akhir dari pembelajaran tematik adalah berkembangnya potensi Holistik, disingkat PKPS. Untuk kelas 1-3 ketertiban dan keamanan
bermakna, menggunakan pembelajaran dilingkungan kelas maupun
peserta didik secara alami sesuai dengan usia dan lingkungannya.
otentik dan aktif. temetik sedangkan kelas 4-6 sekolah, untuk pelajaran IPA
Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran yang menggunakan
menggunakan pendekatan dikaitkan dengan kemampuan
tema tertentu sebagai titik sentral pembelajaran yang mengakomodasikan interdisipliner mata pelajaran. mengenal makanan sehat dan
berbagai kompetensi dasar yang harus dicapai dari satu mata pelajaran system pencernaan dan untuk
atau beberapa mata pelajaran. pelajaran olah raga dikaitkan
Adapun yang dimaksud pembelajaran terpadu adalah proses dengan manfaat berolah raga atau
pembelajaran yang mengaiktan atau menghubungkan tema atau topik senam lantai.
yang berkaitan dalam satu mata pelajaran atau antarmata pelajaran
pada suatu kurikulum sekolah. Melaui siste pembelajaran terpadu,
memungkinkan siswa secara individual maupun kelompok aktif
menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan
secara holistik, bermakna, dan otentik.
Secara definitif kurikulum tematis adalah kurikulum yang
menggabungkan sejumlah disiplin ilmu melalui pemaduan area isi,
keterampilan, dan sikap (Wolfinger, 1994:133). Selanjutnya,
Wolfinger (1994) dan Suwigyo, (1996) menjelaskan bahwa pemaduan
tersebut didasarkan pada pertimbangan rasional, antara lain:

 Kebanyakan masalah dan pengalaman termasuk di


dalamnya pengalaman belajar bersifat interdispliner
 Untuk memahami, mempelajari, dan memecahkanya
diperlukan multiskill
 Adanya tuntutan interaksi kolaboratif yang tinggi dalam
pemecahan masalah
 Memudahkan siswa membuat hubungan antarskematika
dan transfer pemahaman antarkonteks
 Demi efisiensi
 Adanya tuntutan keterlibatan siswa yang lebih tinggi
dalam proses pembelajaran.
Tema dalam pembelajaran tematis merupakan sentral kajian
pembelajaran. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang
menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983). Peran tema
dimaksudkan agar:
 Siswa mudah memusatkan perhstian pada suatu tema tertentu
 Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan
berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama
 Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan
berkesan
 Kompetensi berbahasa dapat dikembangkan lebih baik dengan
mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi
siswa
 Siswa dapat lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena
materi disajikan dalam konteks tema yang jelas
 Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang
disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan
diberikan dalam dua atau tiga pertemuan.
2. Langkah-langkah Pembelajaran Tematik
Secara umum, langkah-langkah menyusun pembelajaran
tematik antaramata pelajaran sebagai berikut:
 Mempelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang
sama dari setiap mata pelajaran
 Membuat memilih tema yang dapat mempersatukan
kompetensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelas dan
semester
 Membuat matrik atau bagan hubungan kompetensi dasar dengan
tema/topic
 Membuat pemetaan pembelajaran tematik dalam bentuk matrik
atau jaringan tema
 Menyusun rencana pembelajaran tematik

 Menyusun silabus berdasarkan matrik

atau jaringan tema pembelajaran tematik.

Pandangan lain dikemukakan oleh Dyah Sriwilujeng, (2006) yang


mengajukan 6 langkah tematik antarmata pelajaran di SD/MI, yakni
sebagai berikut :
 Memilih tema
 Melakukan analisis indikator, kompetensi dasar dan hasil
belajar yang sesuai dengan tema dan membagi alokasi waktu
 Melakukan pemetaan hubungan kompetensi dasar, indikator
dengan tema
 Membuat pengelompokkan jaringan indicator
 Melakukan penyusunan silabus
 menyusun rencana pembelajaran.
Sub Judul/KB 2: Dilihat dari cara memadukan konsep/materi, keterampilan, topik, dan Mapel PKn tema “bangga Lingkungan Rumahku (Sub Tema 1)
Model Pembelajaran unit tematiknya, terdapat 10 model atau cara merencanakan bertanah air Indonesia” BI : Merinci ungkapan penyampaian
Tematis di SD pembelajaran terpadu, yaitu (1) fragmented; (2) connected; (3) nested; BI : menceritakan peristiwa terima kasih, permintaan maaf,
(4) seguented; (5) shared; (6) webbing; (7) threated; (8) integrated; (9) alam yang pernah dilihat dan tolong, dan pemberian pujian,
immersed; dan (10) networked (Robin Fogarty (1991). Dari kesepuluh dialami, menjelaaskan isi ajakan, pemberitahuan, perintah,
cara tersebut ada beberapa cars atau model yang dapat dan sering gambar tentang peristiwa dan petunjuk kepada orang lain
alam. dengan menggunakan bahasa yang
digunakan dalam pelajaran disekolah dasar, antara lain webbed,
MTK : memecahkan masalah santun secara lisan dan tulisan yang
connected, dan integrated. Diantara ketiga model tersebut, yang paling
sehari2 yang melibatkan dapat dibantu dengan kosa kata
cocok diterapkan dalam pembelajaran di sekolah dasar kelas rendah penjumlahan dan bahasa daerah.
adalah model Webbed. Karena pada tahap ini siswa pada umumnya pengurangan. PKn : Melaksanakan aturan yang
masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan, perkembangan Pkn : mencintai kekayaan alam berlaku dalam kehidupan sehari-
fisiknya tidak bisa dipisahkan dengan perkembangan mental, sosial, Indonesia, bangga memiliki hari di rumah
dan emosional. Model pembelajaran yang akan diuraikan disini alam Indonesia, bangga SBdP : Menyanyikan lagu ”si
adalah model webbed, model connected dan integrated. sebagai anak Indonesia nyamuk nakal”
A. Model Webbed IPA : membedakan lingkungan
Model webbed sering disebut jaring laba-laba, adalah model sehat dan tidak sehat,
pembelajaran yang dipergunakan untuk mengajarkan tema tertentu menjelaskan pengaruh
yang berkecendrungan dapat disampaikan melalui beberapa mata lingkungan terhadap
pelajaran. Model ini pada dasarnya merupakan bentuk perpaduan yang kesehatan
bertolak dari pendekatan tematis inter atau antarmata pelajaran dalam
mengintegrasikan bahan dan kegiatan pembelajaran
Guru dituntut secara serius dan mendalam untuk memahami dan
memilih tema esensial yang memiliki keterkaitan materi yang dapat
dipadukan. Sebenarnya guru sekolah dasar tidak akan banyak menemui
kendala karena sudah terbiasa mengajar berbagai mata pelajaran
sehingga paham betul tentang butir-butir materi setiap pelajaran.
B. Model Connected
Model cennecetd (berhubungan) dilandasi anggapan bahwa butir-butir
pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu.
Dalam model ini, guru perlu menata butir-butir pembelajaran dan proses
pembelajaran secara tematis karena pembentukan pemahaman,
keterampilan dan pengalaman secara utuh tidak berlangsung secara
otomatis.
C. Model Integrated
Model integrated merupakan model pemaduan sejumlah tema (topik)
pembelajaran dari mata pelajaran yang berbeda tetapi esensinya lama
dalam sebuah tema/topik tertentu. Adanya tumpang tindih beberapa
konsep, ketrampilan, dan sikap yang dituntut dalam pembelajaran
sehingga perlu adanya pengintegrasian multididiplin. Dalam model ini,
butir-butir pembelajaran perlu ditata sedemikian rupa hingga dapat
dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai butir pembelajaran dari
berbagai mata pelajaran berbeda

Judul Modul:
MODEL
PEMBELAJARAN PKn
SD BERBASIS
PORTOFOLIO DI
KELAS IV, V, DAN VI
Sub Judul/KB 1: A. KONSEP DAN HAKEKAT PEMBELAJARAN PORTOFOLIO Guru membagi siswa untuk Tema “Lingkungan” dimana
Langkah – langkah Model Pembelajaran portofolio adalah sebuah inovasi dalam pembelajaran PKn berkelompok sesuai masalah yang akan dikaji yaitu
Pembelajaran PKn SD sebagai wujud nyata dari pembelajaran kontekstual. Pembelajaran absen/tempat duduk, guru dampak dari sampah plastic
Berbasis Portofolio portofolio mengandalkan keaktifan siswa untuk terjun ke lapangan menjelaskan kepada siswa terhadap lingkungan sekitar.
guna menghubungkan antara tekstuak dengan kontekstual di bawah tentang materi pembelajaran Kelompok 1 membahas penyebab
bimbingan guru guna memperoleh sebuah pengalaman langsung yang dan tugas-tugas masing- terjadinya Timbunan sampah yang
hasilnya harus disajikan di kelas oleh masing-masing kelompok siswa masing kelompok. Masing- meningkat tiap kubik perharinya,
masing kelompok membuat kelompok 2 mencari solusi yang
dengan masalah yang dipilihnya. Portofolio adalah kumpulan informasi
portofolio yang isinya tepat dilakukan untuk mengurangi
yang tersusun dengan baik yang menggambarkan rencana kelas
kelompok 1 menjelaskan timbunan sampah yang dimulai
berkenaan dengan suatu isu kebijakan publik yang telah diputuskan untuk masalah, kelompok 2 menilai dari diri sendiri/lingkungan,
dikaji, baik dalam kelompok kecil maupun kelas (antarkelompok kebijakan alternative, kelompok 3 menjelaskan dan
dalam kelas atau antarkelas dan bahkan antarsekolah). Portofolio kelas kelompok 3 mengembankan mendiskripsikan dampak
berisi hal-hal, seperti pernyataan-pernyataan tertulis, peta, grafik, kebijakan public, kelompok 4 pencemaran dan dampak sesudah
photography, dan karya seni asli. mengembangkan rencana dilakukan tindakan pengurangan
B. Langkah – langkah Model Pembelajaran Portofolio tindakan. penggunaan sampah plastic,
Langkah – langkah model pembelajaran berbasis portofolio menurut kelompok 4 menggalakan
center for civic education ( 2022: 55-7b) sebagai berikut: poster/mensosialisasikan dampak
 Mengidentifikasi Masalah yang Ada dalam Masyarakat. Dalam penggunaan sampah plastik,
tahap ini terdapat 3 kegiatan utama yang dilakukan oleh siswa, tindakan apa yang harus dilakukan
dan efek apa yang terjadi setelah
yaitu (a) diskusi kelas, (b) diskusi kelompok, dan (c) tugas
dilakukan action pengurangan
pekerjaan rumah.
pengunaan sampah dan
 Memilih Masalah untuk Kajian Kelas. Langkah-langkah yang manfaatnya bagi lingkungan,
dilakukan adalah mengkaji informasi yang dikumpulkan yang daerah, Negara ataupun dunia.
dianggap paling penting dan mengadakan pemilihan secara
demokratis tentang masalah yang akan mereka kaji dengan cara
memilih satu masalah.
 Mengumpulkan informasi tentang masalah yang Akan Dikaji
oleh Kelas.Langkah-langkahnya, yaitu mengidentifikasi
sumber-sumber informasi, tinjau ulang pedoman untuk
memperoleh dan mendokumentasi informasi, dan pengumpulan
informasi.
 Mengembangkan Portofolio. Langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam tahap ini menurut buku panduan guru “Kami
Bangsa Indonesia... “ Proyek Kewarganegaraan (2000: 12), yaitu
(a) kelas dibagi ke dalam empat kelompok, (b) guru mengulas
tugas-tugas rincianny untuk portofolio, (c) gunakan informasi
yang dikumpulkan oleh tim portofolio, (d) gunakan informasi
yang dikumpulkan oleh tim peneliti, (e) membuat portofolio.
Sub Judul/KB 2: Model pembelajaran portofolio siswa dituntut untuk aktif, kreatif, Setelah 4 kelompok tadi Dalam tugas Damapak Sampah
Model Pembelajaran PKn berpartisipasi, juga dapat bekerjasama dengan siswa lainnya. Adapun menyelesaikan tugasnya Plastik yang meningkat perkubik
SD Berbasis Portofolio di tahapan dalam sebuah portofolio adalah sebagai berikut. masing-masing ( namun tiap bulan tiap kelompok
kleas IV,V,dan VI 1. Seksi penayangan, bagian ini memuat rangkuman masalah membentuk 1 kerangka menjelaskan dan memaparkan
secara tertulis,penyajian masalah dengan grafik, dan pemikiran yang utuh sebagai hasil diskusi kelompok tadi didepan
identifikasi sumber-sumber informasi. Yang didalamnya memuat proses pemecahan masalah kelas, dimana jika kelompok lain
yang kritis dan kreatif). Siswa maju kelompok 1 nya bertanya
hal – hal :
menampilkan/menjelaskan atau memberi masukan yang
 rangkuman masalah secara tertulis. hasil kerja kelompok nya. relevan. Setelah itu semua siswa
 Penyajian masalah dengan grafik Kemudian Siswa lain guru ( peserta ) merefleksi apa
 Indentifikasi sumber-sumber informasi. menanggapi apabila ada yang menjadi penyebab terjadina
2. Seksi dokumentasi, bertugas mengkoordinir bahan-bahan yang masukan atau informasi yang peningkatan sampah plastic,
paling baik untuk didokumentasikan atau memberi bukti belum paham. Setelah itu dampaknya apa?, tindakan apa
penelitiannya. Dalam menyelenggarakan show case, guru sebagai dilakukan refleksi yang harus dilakukan? Dan
pihak penyelenggara hendaknya melakukan hal-hal sebagai bagaimana keadaannya setelah
berikut: dilakukan action nyata?. Agar
a. Persiapan kedepannya lebih baik.
b. Pelaksanaa
Refleksi Pengalaman Belajar
Merefleksi maknanya adalah bercermin pada pengalaman belajar yang
baru saja dilakukan siswa, baik secara perorangan maupun kelompok.
Dalam kegiatan refleksi ini siswa diajak untuk melakukan evaluasi
tentang apa dan bagaimana mereka belajar. Tujuan dari refleksi ini
adalah untuk belajar menghindari kesalahan di masa yang akan datang
dan meningkatkan kinerja siswa.
Panduan untuk merefleksi pengalaman siswa dengan beberapa
pertanyaan -pertanyaan berikut:
a. Melalui kerja sama dengan teman - teman sekelas, apakah yang telah
saya pelajari secara pribadi tentang cara-cara membuat suatu kebijakan
untuk mengatasi masalah?
b. Apakah yang telah kelas kami pelajari tentang cara- cara membuat
suatu kebijakan untuk mengatasi masalah melalui pembuatan portofolio?
c. Keterampilan apa yang telah saya pelajari melalui kegiatan ini?
d. Apa keuntungan bekerja dalam tim?
e. Apakah kerugian bekerja dalam tim?
f. Apakah yang telah kami lakukan dengan baik?
g. Bagaimanakah saya dapat meningkatkan keterampilan memecahkan
masalah?
h. Bagaimanakah kami dapat meningkatkan keterampilan memecahkan
masalah?
i. Apakah yang kami ingin lakukan secara berbeda, seandainya kami
membuat portofolio lain pada masa yang akan datang?
Hasil refleksi pengalaman belajar tersebut dimasukkan sebagai
bab kelima pada portofolio seksi dokumentasi. Oleh karena hasil refleksi
tersebut didasarkan atas refleksi individual dan refleksi kelas maka hasil
refleksi diletakkan secara terpisah. Dengan demikian, refleksi hasil
pembelajaran praktik belajar Pendidikan Kewarganegaraan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Mengembangkan sifat pembawa atau karakter siswa berupa tanggung
jawab individu; disiplin diri; sopan dan jujur serta berani; menghormati
hak-hak orang lain dan hukum; berpikir terbuka dan kritis; negoisasi dan
kompromi;ketekunan;dan berpikir kemasyarakatan
b. Temuan kunci yang bisa didiskusikan lebih lanjut, yaitu siswa yakin
bahwa mereka bisa berbuat sesuatu di masyarakat yang berbeda dengan
kebiasaan yang selama ini mereka jalani di kelas; siswa belajar bagaimana
pemerintah bekerja untuk kepentingan masyarakat; siswa
mengembangkan komitmen untuk menjadi warga masyarakat yang baik;
siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan- kegiatan kemasyarakatan;
siswa dapat mempelajari masalah -masalah yang dihadapi masyarakat
sekitarnya; siswa dapat bekerja secara kelompok.
Sub Judul/KB 3:
Hubungan Interaktif
Pengembangan Nilai dan
Moral dalam PKn SD

Keterangan:

(1) Diisi judul dan sub judul modul (KB)


(2) Diisi keywords atau poin-poin penting apa saja yang dibahas di dalam modul
(3) Diisi keywords atau poin-poin apa saja yang sulit dipahami/membingungkan
(4) Diisi contoh kasus umum yang terkait dengan topik modul, atau contoh kasus yang ada di modul
(5) Diisi contoh kasus pengalaman pribadi sesuai topik/kajian modul (jika ada)

Você também pode gostar